Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modus Baru Pelaku Gasak Uang Nasabah

Kompas.com - 31/07/2012, 21:19 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penipuan bermodus kartu ATM 'tertelan' kembali terjadi. Kali ini, seorang wanita Jeanne (36), warga RT 02 RW 05 kelurahan Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, menjadi korban aksi para pelaku di ATM Bank Mandiri dekat rumahnya.

Uang senilai Rp 2,9 juta pun raib digasak pelaku, Sabtu (27/7/2012) pukul 07.00 WIB. Kapolsek Matraman Komisaris Polisi Djoko Santoso menuturkan, kejadian itu bermula saat korban mengantre mengambil uang di ATM Bank Mandiri, Jalan Raya Utan Kayu.

Saat itu, pelaku yang belum diketahui identitasnya turut mengantre bersama korban. "Saat korban mau mengambil uang, pelaku kemudian mengatakan 'ATM rusak Bu'. Nah, karena ATM rusak, korban kemudian mau pulang. Tapi dipanggil lagi sama pelaku. 'Bu-Bu, ATM nya sudah bisa, tapi pelan-pelan'," ujar Djoko, menceritakan kronologis kejadian, kepada wartawan, di Polsek Matraman, Selasa (31/7/2012).

Karena dipanggil, korban kembali lagi dan mencoba mengambil uangnya lagi. Kemudian kartu ATM dimasukan ke mesin. Awalnya memang agak susah. Tapi kemudian setelah kartunya masuk dalam mesin ATM, kartu korban tertelan, tidak keluar lagi.

"Pelaku bilang, 'oh iya Bu, kalau tertelan (kartu ATM nya) di telpon aja Bu (pihak Bank)'. Pelaku kemudian mengeluarkan kartu ATM lain yang dibelakangnya ada nomor telpon yang dikatakan pelaku ke korban ini nomor teknisi Bank," ujar Djoko.

Korban kemudian percaya, dan menuruti saran pelaku. Hanya saja ternyata bukan nomor teknisi bank yang di telpon. Diduga, teknisi merupakan komplotan pelaku yang berpura-pura berasal dari pihak bank. Waktu itu, korban tidak membawa telepon seluler.

"Karena panik kartu ATM-nya tidak keluar, korban mengikuti saran dari orang di telpon. PIN-nya dikasih sama orang itu. Ya itu secara tidak langsung bisa diambil dengan cara transfer sama pelaku," terang Djoko.

Korban baru menyadari telah tertipu sesampainya di rumah setelah menelepon kembali call center Bank Mandiri. Ternyata, korban diberitahu bahwa uangnya telah habis, hanya sisa Rp 100.000. "Korban ini kaget, dari pihak bank bilang dia sudah melakukan transaksi," tambah Djoko.

Saat itulah korban baru mengetahui uang miliknya telah diambil oleh pelaku yang berpura-pura menolong tadi. Korban baru melaporkan kejadian itu pada Senin (30/7/2012) kemarin. "Kasus masih didalami dan sedang dalam penyelidikan, pelaku dalam pengejaran," kata Djoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com