Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT PLN Pasok Listrik Bijih Nikel dan Semen

Kompas.com - 07/08/2012, 02:59 WIB

Jakarta, Kompas - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan memasok tenaga listrik untuk empat perusahaan skala besar yang berinvestasi di bidang pengolahan bijih nikel dan industri semen yang berlokasi di Sulawesi, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Hal ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah itu dan memenuhi tuntutan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara yang melarang ekspor bijih mineral.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) Nur Pamudji menandatangani nota kesepahaman itu dengan empat perusahaan besar yang berinvestasi di bidang pengolahan bijih nikel dan industri semen pada Senin (6/8) di Jakarta.

Penandatanganan dari keempat perusahaan itu adalah Direktur Utama PT Central Omega Resources Tbk Kiki Hamidjaja terkait persiapan pasokan listrik 220 megawatt (MW) ke pabrik pengolahan (smelter) di Sulawesi dan di Jawa Timur. Selain itu, Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama Tbk Irsal Kamarudin terkait persiapan pasokan listrik 90 MW ke smelter di Kabupaten Palopo, Sulawesi Selatan.

Direktur Utama PT Bakti Bumi Sulawesi Jos Yanto terkait persiapan pasokan listrik 120 MW ke smelter di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Di samping itu, Direktur Utama PT Semen Jawa Nantapong Chantrakul terkait persiapan pasokan listrik 2 x 45 MW ke pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat.

PT Central Omega Resources, PT Bukaka Teknik Utama, dan PT Bakti Bumi Sulawesi merupakan badan usaha yang bergerak di bidang investasi untuk pertambangan dan pengolahan, khususnya bijih nikel. Mereka akan membangun pabrik pengolahan bijih nikel di Sulawesi atau di Jawa Timur.

Menurut Nur Pamudji, smelter pada ketiga perusahaan ini akan dilayani dengan layanan khusus sehingga bisa menjamin mutu keandalan pasokan yang lebih baik. Layanan khusus itu akan dikenakan tarif khusus yang akan dinegosiasikan antarperusahaan dan akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama penyaluran tenaga listrik.

Mengingat sifat beban smelter sangat spesifik, lanjut Nur Pamudji, PT PLN akan lebih dulu mengkaji menyeluruh terkait pemakaian listrik terkini pada sistem kelistrikan Sulawesi dan Jawa-Bali. Perseroan itu juga akan mengkaji dampak pemakaian beban terhadap keandalan atau mutu sistem kelistrikan di Sulawesi dan Jawa Timur, serta hal-hal teknis lainnya.

Menjamurnya industri smelter nikel merupakan dampak kebijakan pemerintah bahwa mineral tidak boleh lagi diekspor dalam bentuk mentah. ”Kami mendukung sepenuhnya pengembangan industri smelter baik di Jawa-Bali maupun Sulawesi,” kata Nur. Dengan ditandatanganinya nota kesepahaman bersama industri skala besar, menurut Manager Senior Komunikasi Korporat PT PLN Bambang Dwiyanto, menunjukkan kepercayaan para pelaku bisnis dan industri serta kalangan investor terhadap kemampuan PT PLN dalam memenuhi kebutuhan listrik dengan tingkat mutu layanan lebih tinggi dari standar PT PLN saat ini. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com