Presiden Susilo Bambang
Presiden kedua negara menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Nota kesepahaman itu, antara lain, menyangkut upaya peningkatan perdagangan dan investasi bidang pertanian, energi, pertambangan, serta infrastruktur.
Hubungan perdagangan kedua negara tergolong masih rendah. Data Kementerian Perdagangan RI menunjukkan, nilai perdagangan Indonesia-Mongolia tahun 2011 mencapai 6 juta dollar AS. Nilai ekspor Indonesia 3,8 juta dollar AS, dengan surplus 2,2 juta dollar AS bagi Indonesia.
Di hadapan Forum Bisnis Indonesia-Mongolia, Presiden Yudhoyono meminta pebisnis kedua negara berkolaborasi dalam investasi bidang energi, pertambangan, dan infrastruktur. ”Pengusaha Indonesia memiliki pengalaman pembangunan infrastruktur di beberapa negara Asia, Timur Tengah, dan Afrika,” katanya.
Presiden Yudhoyono juga menyinggung kemungkinan Indonesia mengimpor daging dari Mongolia. Hal itu disebabkan kebutuhan daging meningkat seiring dengan pertumbuhan kelas menengah di Indonesia.