Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2012, 08:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu jenis obat tradisional, jamu, kaya rasa dan memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Orang minum jamu tidak harus menunggu karena alasan sakit, mereka yang sehat dapat terus mengkonsumsi jamu untuk menjaga staminanya tanpa takut mengalami efek ketagihan.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen, Bahdar Johan M.Pharm, ketika ditemui di Jakarta, Kamis (6/9/2012). "Jamu itu tidak seperti obat yang sudah jelas ada efek sampingnya. Kalau jamu diminum dan mau berhenti kapan saja tidak akan punya efek ketagihan," ujarnya.

Namun, minum jamu bagi beberapa orang dapat menyebabkan alergi, meskipun kasusnya jarang ditemui. Menurut Bahdar, cara mengetahui apakah jamu tersebut cocok untuk tubuh adalah dengan mencobanya. Jika reaksi tubuh menolak maka artinya jamu tersebut tidak cocok diminum. Penolakan ini merupakan mekanisme alamiah tubuh yang menyatakan jamu tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi.

"Gunakan jamu yang sudah direkomendasikan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Bisa jadi, tubuh menolak jamu yang ternyata dicampur bahan kimia obat sehingga bereaksi demikian," jelas Bahdar.

Agar konsumen bisa merasakan manfaat jamu secara maksimal, Bahdar menyarankan kecermatan dari pemilihan jamu sampai cara konsumsinya. Ada baiknya konsumen membaca lebih dulu label yang tertera pada produk jamu. Ikuti petunjuk dan tidak boleh mengonsumsi melebihi aturan yang ditetapkan. Jamu sebaiknya diminum menggunakan air putih. Selain itu, beberapa produk jamu yang dapat berinteraksi dengan obat boleh diminum 1 - 1,5 jam setelah konsumsi obat tersebut.

Jika Anda memiliki masalah kesehatan atau menderita penyakit tertentu, riwayat alergi, sedang diet khusus, hamil, merencanakan kehamilan, sedang menyusui atau muncul keraguan pada produk jamu maka sebaiknya berkonsultasi dulu pada apoteker atau dokter. Anda yang sedang dalam pengobatan medis, sebaiknya menginformasikan pula jamu yang tengah Anda minum kepada dokter. Bila terjadi efek samping dalam menggunakan produk jamu maka harus dihentikan penggunaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

    Whats New
    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

    Whats New
    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

    Whats New
    Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

    Bank OCBC NISP Raup Laba Bersih Rp 1,17 Triliun per Kuartal I-2024

    Whats New
    Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

    Resmikan Jarvis 2024, Menperin Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri

    Whats New
    Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

    Sentimen Laporan Korporasi, Dorong Penguatan Wall Street

    Whats New
    BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

    BSI Tunjuk Wisnu Sunandar Jadi Sekretaris Perusahaan Baru

    Whats New
    Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

    Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju

    Whats New
    Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

    Pemangkasan Jumlah Bandara Internasional Dinilai Tepat, tetapi Perlu Kajian yang Mendalam

    Whats New
    Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

    Ingin Mencoba Investasi Saham? Ini 7 Tips yang Bisa Diperhatikan

    Work Smart
    Kenapa Ada Dua Mesin 'Tap' di MRT Jakarta? Ini Alasannya

    Kenapa Ada Dua Mesin "Tap" di MRT Jakarta? Ini Alasannya

    Whats New
    Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

    Pelamar Wajib Tahu, Ini Tips Membuat Surat Lamaran Kerja

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com