Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes, Petani Tabur 50 Ton Garam di Jalan Kendal

Kompas.com - 12/09/2012, 17:58 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

SUMENEP, KOMPAS.com - Ratusan petani garam di Sumenep, Jawa Timur, yang tergabung dalam Asosiasi Petani Garam Seluruh Indonesia dan Paguyuban Petani Garam Sumenep protes atas rendahnya harga garam. Protes itu dilakukan dengan aksi menabur garam mulai dari pintu gerbang masuk kota Sumenep hingga depan kantor DPRD Sumenep, Rabu (12/9/2012).

Ada seratus karung atau 50 ton garam yang ditabur. Aksi itu sempat membuat macet arus lalu lintas masuk kota Sumenep selama dua jam. Kendaraan harus dialihkan ke jalur alternatif untuk mengurai kemacetan.

Hasan Basri, koordinator aksi dalam orasinya mengatakan, pemerintah gagal menyejahterakan petani garam karena harga garam dibeli jauh dari harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah sendiri.

"Pemerintah hanya diam mendengar jeritan petani garam, tapi perusahaan nakal yang membeli garam dengan harga murah dan melakukan impor garam dibiarkan," ungkap Hasan.

Seharusnya, lanjut Hasan, Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Menteri Kelautan Perikanan dan Menteri Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat tidak diam. "Mereka semuanya koar-koar swasembada garam, tapi kenyataannya garam petani dibeli murah dan mendatangkan garam impor," tambahnya.

Pihaknya juga mengancam akan menghentikan produksi garam jika harga terus merosot. "Kami akan hentikan produksi garam sehingga Presiden dan menteri-mentrinya tidak koar-koar swasembada garam," tandasnya.

Harga garam rakyat saat ini hanya dibeli Rp 250 per kilogram untuk Kw 2. Padahal Kw 2 harga yang ditentukan pemerintah Rp 550 per kilogram dan Kw 1 Rp 750 per kilogram.

Saat demo berlangsung di depan kantor DPRD Sumenep, petani nyaris bentrok dengan polisi karena mereka dilarang masuk ke kantor. Karena kesal, petani kembali menabur puluhan ton garam sehingga mendadak kantor dewan menjadi ladang garam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com