Jayapura, Kompas
Sebuah ruang dikabarkan turut terbakar, tetapi tidak sempat merembet ke ruangan lain. Mereka juga merusak dan mencabut beberapa rambu lalu lintas dan menggunakannya untuk merusak kendaraan yang diparkir di dekat kantor tersebut.
Kemarahan massa itu membuat karyawan di kantor utama tersebut melarikan diri ke hutan dan sebagian lain menumpang kendaraan ke arah pos keamanan atau ke Timika. Polisi yang kemudian datang ke lokasi kejadian membuat massa yang mengamuk melarikan diri ke hutan.
Menurut keterangan Kepala Polres Mimika Ajun Komisaris Besar Denny Siregar, kemarahan massa itu dipicu belum adanya titik temu antara pihak PT Freeport Indonesia dan perwakilan keluarga David Beanal Kanangopme, seorang anggota staf senior PT Freeport Indonesia yang meninggal di Jakarta, Selasa.
Juru Bicara PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait mengatakan, keributan terjadi saat berlangsung acara doa bersama untuk David Beanal yang digelar di depan kantor itu. Selain menjadi anggota staf senior di perusahaan tambang tersebut, David Beanal, menurut Ramdani Sirait, juga merupakan salah satu pemimpin suku Amungme.
David, tutur Ramdani Sirait, meninggal di Jakarta pada Selasa lalu karena penyakit meningitis yang dideritanya. Terkait dengan hal itu, perwakilan keluarga korban selain datang dalam acara doa yang digelar di Kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana juga membahas beberapa hal bersama dengan perwakilan perusahaan itu.
Kepala Polres Mimika Ajun Komisaris Besar Denny Siregar tidak memerinci apa yang menjadi pembicaraan kedua pihak tersebut. Namun, diduga karena ada beberapa hal yang belum menemukan titik temu dalam pembicaraan itu, massa tersulut kemarahannya.
Saat ini situasi keamanan Kuala Kencana telah dapat dikendalikan. Massa telah membubarkan diri dan meninggalkan Kuala Kencana.