Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Newmont Telantar, Presiden Diminta Turun Tangan

Kompas.com - 10/10/2012, 09:33 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta untuk turun tangan menangani akuisisi 7 persen sisa saham PT Newmont Nusa Tenggara. Alasannya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo dinilai tidak segera bertemu dengan DPR untuk meminta persetujuan akuisisi.

"Kalau tidak ada pergerakan dari Menkeu, Presiden harus tangan," kata Financial Analyst dan Founder Katadata, Lin Che Wei, kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (9/10/2012).

Hingga saat ini, Menteri Keuangan juga tidak melakukan negosiasi dengan DPR, khususnya untuk meminta negosiasi persetujuan akuisisi 7 persen sisa saham Newmont. Padahal, persetujuan purchase and sales agreement hanya sampai 25 Oktober 2012.

Dengan bisa diakuisisi oleh pemerintah pusat melalui Pusat Investasi Pemerintah (PIP), dana untuk membeli sisa saham Newmont tersebut bisa diambil dari APBN. Jika melebihi batas tersebut, kesempatan pemerintah akan lenyap. Peluangnya bisa diambil oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Melalui jalur non-APBN, Menteri BUMN bisa menugaskan BUMN Pertambangan atau BUMN lainnya untuk bisa mengakuisisi," tambahnya.

Jika kedua institusi itu tidak mau, sisa saham Newmont akan langsung ditawarkan ke pemerintah daerah. Di situ, peran Bakrie Grup semakin besar karena Bakrie juga memiliki kongsi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang bernama PT Multi Daerah Bersaing (MDB). "Bakrie masih berpeluang mengambil sisa saham tersebut. Jadi, pemerintah juga harus cepat kalau mau mengambil," tambahnya.

Sekadar catatan, saham PT Newmont Nusa Tenggara hingga saat ini dipegang oleh NTP (Newmont USA dan Sumitomo) 49 persen, Pakuafu dan Masbaga 20 persen, MDB 24 persen, dan sisa saham yang belum diambil sebesar 7 persen.

"Porsi pemerintah saat ini sangat strategis meski nantinya hanya memiliki 7 persen saham Newmont. Pemerintah bisa menempatkan satu direksi di dalamnya sehingga keputusan pemegang saham (pemerintah) juga masih berperan di situ," katanya.

Ikuti Artikel Terkait di Topik DIVESTASI NEWMONT BERLARUT

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com