Dering, singkatan dari kedelai toleran kekeringan, adalah nama varietas unggul yang akan dilepas akhir tahun ini. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), Kementerian Pertanian, yang berpusat di Malang, Jawa Timur, mengklaim, rata-rata hasil biji kedelai itu mencapai 1,95 ton per hektar.
Dering adalah hasil persilangan antara varietas unggul lama Davros dan genotipe toleran kekeringan MLG 2984. Biasanya bibit kedelai yang hasil panennya tinggi mempunyai toleransi kekeringan rendah. Sebaliknya, kedelai yang tahan kering mempunyai potensi panen rendah.
”Dua bibit kedelai itu kami silangkan. Hasilnya, kami peroleh Dering yang merupakan turunan dari sifat positif dua jenis kedelai itu,” kata Novita Nugraheni, peneliti Balitkabi.
Butuh waktu 10 tahun untuk menghasilkan Dering karena kedelai hanya bisa dipanen sekali setahun dan perlu turunan ketujuh untuk mendapatkan sifat genetik yang diinginkan. Selama dua tahun, hasil silangan itu diuji, kemudian dilihat hasilnya.
Balitkabi juga menghasilkan lima varietas kedelai lain dengan keunggulan masing-masing. IAC100/B x Malabar adalah salah satu calon varietas tahan naungan. Artinya, kedelai itu tidak perlu banyak sinar matahari
Ada juga calon varietas tahan genangan dengan hasil panen 2,75 ton per hektar. Umurnya hanya 79 hari. Dua varietas ini akan dilepas tahun 2014.
Tahun depan disiapkan tiga varietas unggul, yakni toleran pengisap, adaptif masam, dan kedelai hitam genjah. Benih toleran pengisap berarti tahan
Adapun benih adaptif masam cocok untuk tanah asam dengan hasil panen 2,5 ton per hektar. Kedelai hitam genjah adalah calon varietas bibit unggul dari