Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organda Tawarkan Program Penghematan BBM

Kompas.com - 17/10/2012, 05:15 WIB

Surabaya, Kompas - Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan menawarkan keterlibatan dalam program-program untuk mencapai penghematan bahan bakar minyak. Hal ini tidak saja untuk mengurangi biaya produksi, tetapi juga ikut menekan konsumsi bahan bakar minyak secara nasional.

”Setidaknya, dalam setahun ke depan, anggota Organda akan menyusun program lalu mencoba merealisasikan penghematan tersebut,” kata Ketua Umum Organda Eka Sari Lorena, Selasa (16/10), di Surabaya, dalam pembukaan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II Organda.

Mukernas II Organda dibuka Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Alimoeso. Menteri Perhubungan yang dijadwalkan hadir ternyata tidak hadir. Tema Mukernas II, ”Melalui Revitalisasi Angkutan Umum Kita Sukseskan Penghematan BBM Nasional dan Diversifikasi Energi”.

Menurut Eka, idealnya penghematan dicapai dengan revitalisasi besar-besaran kendaraan umum. ”Mengapa harus besar-besaran? Ya karena volume konsumsi BBM telah membengkak 3,5 juta kiloliter dari 40 juta kiloliter,” ujarnya.

Eka menambahkan, dengan revitalisasi angkutan umum, keberadaan mesin baru akan mendorong penghematan konsumsi BBM. Selain itu, mendorong perpindahan penumpang dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum sehingga meminimalkan penambahan kuota BBM.

Tidak harus tunai

Setidaknya, kata Eka, dibutuhkan Rp 9 triliun untuk merevitalisasi angkutan umum. ”Uang itu sebenarnya tidak perlu dialokasikan secara tunai sebab dapat saja dapat berbentuk pengurangan pajak,” ujar Eka.

”Pengurangan pajak tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat untuk memurahkan harga bus atau truk, tetapi juga pengurangan pajak oleh pemerintah daerah,” ujar Eka. Ditambahkan, bahkan ada pemerintah daerah yang cukup progresif untuk membangun angkutan umum, seperti Pemkot Palembang yang mendorong pemakaian gas.

Rene Meeuws, konsultan senior NEA Transport Research Belanda, mengatakan, penghematan BBM bahkan dapat ditempuh dengan melatih perilaku sopir. ”Kami telah melatih sopir bus di Organda. Setelah pelatihan, penghematan BBM-nya mencapai 15-20 persen,” ujarnya.

Pada awal tahun 2012 ini, sebenarnya pemerintah telah menjanjikan dana untuk revitalisasi kendaraan angkutan umum senilai Rp 5 triliun. Akan tetapi, dana itu tak jadi dicairkan karena pemerintah tak jadi menaikkan harga BBM bersubsidi. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com