Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswanto Prawiroatmodjo, Bekerja dalam Diam

Kompas.com - 22/10/2012, 11:39 WIB

Hasil memang penting, tetapi yang tidak kalah penting adalah proses. Kami selalu mulai dari awal, bagaimana menangani proses, melakukan perencanaan yang matang. Desain disiapkan profesional, kemudian menjalankan perencanaan sebaik mungkin. Kami sadar, untuk menghasilkan produk, harus melalui apa yang disebut ”proses membuat”. Kembali ke soal desain, kami juga selalu melihat ke depan bagaimana. Ini harus benar-benar dikuasai oleh riset dan pengembangan. Kami pun punya bagian khusus, menampung sekitar 130 orang engineer muda putra-putri Indonesia dengan kualitas berkelas.

Sudah meraih kinerja optimal?

Relatif, tetapi sejauh ini kami terus berkejaran dengan dinamika perubahan teknologi untuk menghasilkan komponen standar dunia. Untuk sepeda motor, misalnya, kami paham bahwa kandungan lokalnya sudah sangat tinggi, bahkan beberapa model sudah 98 persen. Namun, kami sangat menyadari bahwa AOP harus mampu mengembangkan komponen sendiri untuk memperbesar kontribusi. Karena itu, menyangkut mulai dari desain komponen tertentu sampai perancangan proses manufakturnya, butuh waktu untuk menghasilkannya sendiri. Namun, kami sangat yakin, para ahli kami mampu melakukan dan mewujudkannya pada waktunya nanti.

Kandungan lokal mobil Astra Toyota Agya dan Astra Daihatsu Ayla?

Sepengetahuan saya, mobil itu memiliki kandungan lokal amat tinggi, sekitar 84 persen. Syarat untuk menjadi sebuah mobil produk nasional, kandungan lokal minimal 80 persen. Jadi, mobil ini melebihi kriteria minimal.

Kalau Anda bertanya lagi tentang yang sisa 16 persen kandungannya asing, ya, itu tantangan kita semua, bagaimana supaya semuanya diproduksi di dalam negeri. Tentu itu bukan perkara mudah, tetapi kalau ada kemauan, pada saatnya kita mampu melakukannya.

Keluarga paham soal kerjaan Anda?

Tentu, mereka sangat tahu karena kami sangat dekat satu sama lain, pun kami saling mendukung. Istri saya berlatar belakang Ilmu Pendidikan IKIP UI dan Magister Hukum UGM. Tiga anak saya, seorang engineer, seorang kuliah kedokteran, dan seorang lagi kuliah hukum di UGM. Kalau ada apa-apa, mereka suka mengajukan pertanyaan yang tajam, tetapi tetap santun.

Ada hal yang hendak disampaikan?

Saya ingin melihat Indonesia sebagai salah satu negara industri manufaktur yang mampu berkembang mengikuti perkembangan teknologi yang didukung oleh putra-putri Indonesia.

Simak kisah profil lainnya di rubrik Sosok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

    Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

    Spend Smart
    Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

    Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

    Whats New
    Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

    Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

    Work Smart
    Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

    Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

    Whats New
    Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

    Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

    Whats New
    Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

    Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

    Whats New
    Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

    Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

    Whats New
    Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

    Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

    Whats New
    Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

    Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

    Whats New
    Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

    Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

    Whats New
    Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

    Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

    Whats New
    Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

    Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

    Whats New
    Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

    Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

    Whats New
    Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

    Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

    Whats New
    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

    Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com