Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASEAN-China Jaga Stabilitas

Kompas.com - 21/11/2012, 03:28 WIB

Phnom Penh, Kompas - Pemimpin negara anggota ASEAN menekankan pentingnya dokumen Deklarasi Tata Berperilaku (DOC) Para Pihak di Laut China Selatan. Dokumen itu menandai komitmen bersama ASEAN-China dalam mempromosikan perdamaian, stabilitas, dan rasa saling percaya di kawasan tersebut.

Pemimpin ASEAN juga menegaskan komitmen mereka pada aturan hukum internasional, seperti Hukum Laut Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNCLOS) tahun 1982 serta Prinsip Persahabatan dan Kerja sama (TAC) ASEAN.

Penegasan itu tercantum dalam Pernyataan Bersama Pemimpin Negara ASEAN pada KTT Ke-21 ASEAN, yang ditutup secara resmi Ketua ASEAN 2012 Perdana Menteri Kamboja Hun Sen di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (20/11). Wartawan Kompas, Wisnu Dewabrata dan C Wahyu Haryo, melaporkan, penutupan ditandai serah terima palu simbol ketua kepada Ketua ASEAN 2013 Sultan Hassanal Bolkiah dari Brunei.

Dalam pernyataan itu, ASEAN berkomitmen melanjutkan implementasi DOC, meningkatkan kerja sama keamanan maritim, dan mendorong semua pihak menyelesaikan sengketa kawasan secara damai. Anggota ASEAN didorong mengedepankan negosiasi dan menahan diri untuk tidak memperumit sengketa.

Sebelumnya, dalam KTT ASEAN-China disepakati pernyataan bersama memperingati satu dekade DOC. Kedua pihak menyepakati pentingnya konsultasi untuk meningkatkan rasa saling percaya sekaligus proses adopsi kode tata berperilaku (COC) yang berbasis konsensus.

Sebelumnya, sempat terjadi silang pendapat tajam antara Filipina dan Kamboja. Kamboja mengklaim para pemimpin negara sepakat tak menginternasionalisasi isu Laut China Selatan dan hanya membahasnya pada mekanisme ASEAN-China, yang dibantah Filipina.

Menurut Sekretaris Jenderal ASEAN Surin Pitsuwan, ASEAN memahami setiap negara berupaya melindungi kepentingan nasional masing-masing. ”Hal itu bisa dilakukan sepanjang masih dalam kerangka diplomasi damai dan menggunakan pendekatan hukum,” ujar Surin.

Ia menambahkan, isu itu juga dibahas dalam KTT ASEAN- Amerika Serikat, Senin malam. Presiden AS Barack Obama saat itu menyampaikan dukungan terhadap upaya ASEAN untuk menyelesaikan sengketa. Surin menilai AS bersikap sangat hati- hati menyikapi masalah itu.

Segera dibahas

Dalam KTT Asia Timur yang menutup rangkaian KTT ASEAN, Filipina menyerukan semua negara yang bersengketa di Laut China Selatan membahas klaim di perairan itu. Selain anggota ASEAN, KTT Asia Timur itu juga diikuti pemimpin negara mitra wicara, seperti China, Jepang, Korea Selatan, Rusia, dan AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com