Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaikan Rel Cilebut Masuk Tahap Uji Coba

Kompas.com - 25/11/2012, 15:48 WIB

CILEBUT, KOMPAS.com - Perbaikan rel kereta api memasuki tahap uji coba rel pada hari ke empat pascaamblesnya rel di antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede.

"Uji coba ini khusus untuk satu rel yang tidak terkena longsor. Uji coba dilakukan dengan melintasi rel dengan kereta atau mesin pemadat badan jalan kereta api," kata Kepala Humas PT KAI Sugeng Priyono di lokasi kejadian, Minggu (25/11/2012).

Sugeng mengatakan, uji coba bertujuan untuk memastikan kedudukan rel diposisi yang benar dan menyetel letak posisinya untuk mengetahui titik as rel.

Jika posisi rel sudah distel dan titik AS rel dipastikan tepat posisinya, selanjutnya akan dilakukan pemasangan aliran listrik atas dan mengalirinya.

"Pada saat longsor, posisi rel yang sebelah kanan (dari arah Bojonggede) mengalami pergeseran. Untuk bisa dilalui posisinya harus dikembalikan seperti awal, oleh karena itu dilakukan uji coba untuk memastikan posisi kemiringannya dan kepadatannya," kata Sugeng.

Uji coba dilakukan pada pukul 12.30 WIB, mesin pemadat badan jalan kereta api dijalankan diatas badan rel. Uji coba hanya dilakukan sekali untuk mengetahui posisi dan titik as rel.

Perbaikan tebing rel telah masuk pada tahap penguatan talud. Rencananya jika tidak hujan, penguatan talud dalam selesai hari ini sehingga pemasangan instalansi listrik aliran atas dan penempatan as rel bisa dilaksanakan.

Menurut Sugeng, bila tahapan uji coba berhasil dilakukan dalam waktu dekat satu rel dapat dioperasionalkan dan jalur Bogor-Cilebut bisa dibuka kembali.

"Kami mohon doannya agar perbaikan ini cepat selesai. Berharap tidak turun hujan, sehingga penguatan talud dapat dilakukan," katanya.

Longsor terjadi Rabu (21/11/2012) petang dan menyebabkan amblesnya rel kereta api di antara Stasiun Cilebut dan Bojonggede sepanjang kuran lebih 100 meter.

Amblesnya rel akibat longsor tersebur berdampak pada dibatalkannya seluruh perjalanan kereta api listrik dari Bogor dan Cilebut. Selain menyebabkan rel amblas juga merobohkan tiga tiang listrik aliran atas serta menimbun 22 rumah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Work Smart
    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

    Whats New
    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

    Whats New
    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

    Whats New
    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

    Whats New
    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

    Whats New
    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

    Whats New
    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

    Whats New
    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

    Whats New
    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

    Whats New
    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

    Whats New
    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

    Whats New
    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com