Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Berambisi Kuasai Pasar Petrokimia Nasional

Kompas.com - 03/12/2012, 21:22 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) menggandeng SK Global Chemical untuk membangun kompleks fasilitas produksi petrokimia terintegrasi di Indonesia. Hal ini sebagai bagian dari strategi Pertamina untuk ekspansi bisnis petrokimia di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.  

Demikian disampaikan Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Ali Mundakir, Senin (3/12/2012), di Jakarta.

SK Global Chemical merupakan salah satu pelaku utama sektor petrokimia di kawasan Asia. SK Global Chemical memiliki lini bisnis olefin, aromatic, polymer, EPDM, dan performance chemical.

Ali menjelaskan, petrokimia merupakan satu dari beberapa pilar inti pertumbuhan Pertamina untuk mencapai visi sebagai perusahaan energi kelas dunia dan menjadi Champion di Asia pada 2025.

Sebagai pemilik kilang terbesar di kawasan, Pertamina berkomitmen untuk mengintegrasikan bisnis kilang dengan petrokimia dengan memaksimalkan nilai tambah terhadap sumber daya alam Indonesia.

"Pertamina merupakan perusahaan dengan aset kilang terbesar di kawasan Asia Tenggara dan terbesar ke-5 di Asia. Dengan kemitraan ini, akan tercipta peluang bagi perusahaan untuk dapat meningkatkan keekonomian kilang, sekaligus menguasai pasar petrokimia nasional," kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan dalam keterangan tertulis.

Pihaknya berambisi untuk menjadi pelaku utama industri petrokimia di Indonesia, melayani konsumen industri dengan jaminan pasokan yang handal dengan biaya yang efisien.

Seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus menguat, permintaan produk-produk petrokimia juga meningkat tajam. Kehandalan pasokan dan efisiensi biaya sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan untuk berinvestasi di Indonesia, termasuk industri yang memerlukan dukungan produk-produk petrokimia, menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi meningkat.

Saat ini, produksi petrokimia Indonesia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri hilir sehingga menyebabkan impor produk yang tinggi, yaitu mencapai lebih dari 5 miliar dollar AS per tahun.

Ekspansi Pertamina bersama SK Global Chemical ditujukan untuk menangkap peluang pertumbuhan pasar di Indonesia dan kawasan regional yang sangat pesat. Petrokimia kini digunakan di banyak sektor ekonomi, mulai konstruksi hingga otomotif, dari kemasan makanan dan minuman hingga elektronik.

"Penandatanganan nota kesepahaman ini jadi momentum bagi kedua perusahaan untuk memperkuat kerjasama yang terjalin dengan sangat baik sebelumnya. Kami berharap ada manfaat bagi Pertamina dan SK Global Chemical dari kerjasama ini, terutama terkait upaya pemenuhan kebutuhan produk petrokimia nasional yang masih sangat bergantung pada impor," ujarnya.

Kerja sama antara Pertamina dan SK Global Chemical telah diawali kerja sama antara Pertamina dan SK Innovative, induk perusahaan SK Global Chemical.

Pertamina dan SK telah bekerjasama dalam beberapa proyek investasi strategis kedua perusahaan di Indonesia, seperti pembangunan Lube Base Oil di Dumai dengan joint venture Patra SK dan co-branding pelumas Zypex. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com