Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Sejarah Islam di Barus Harus Diselamatkan

Kompas.com - 08/12/2012, 15:32 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Situs bersejarah berupa makam para aulia (ulama) pengembang Agama Islam yang berlokasi di Desa Kinali, Kota Barus, Sumatera Utara, harus diselamatkan dari ancaman abrasi dan banjir.

"Bila hujan turun lebat dan terjadi banjir, makam tua yang memiliki nilai sejarah tinggi itu terkena abrasi dan pengikisan. Dikhawatirkan lambat-laun akan roboh," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Bonaparte Manurung, ketika dihubungi dari Medan, Sabtu (8/12/2012).

Kota Barus, Kabupaten Tapanuli Tengah, terletak di tepian Pantai Barat Pulau Sumatera. Barus pernah menjadi pusat peradaban pada abad 1-17 Masehi, sehingga menjadi salah satu tujuan wisata serta bagi para peneliti arkeologi Islam, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.      

Di Kecamatan Barus terdapat 44 makam aulia (ulama) yang sangat berjasa dalam membangun dan mengembangkan Islam di kawasan itu.

Bahkan, menurut Manurung, akibat pengaruh banjir yang sering terjadi, makam aulia yang berusia ratusan tahun itu sudah tergerus lebih kurang sepanjang 386 meter. Bila hal ini terus dibiarkan dan tidak ada solusi untuk menyelamatkan, maka makam ulama tersebut bisa tenggelam.

"Makam aulia berlokasi di Desa Kinali, saat ini bangunannya kelihatan banyak yang jebol dihantam banjir akibat meluapnya Sungai Aek Sirahar Barus," ucap Manurung.

Manurung menambahkan, kondisi situs bersejarah ini sudah banyak yang rusak dan tidak terawat. Belum lagi, bangunan yang sudah tua tersebut terus dilanda banjir seperti peristiwa Minggu (11/11/2012) lalu.

"Banjir yang terjadi di Kota Barus, mengakibatkan situs bersejarah tersebut nyaris tenggelam," ujarnya, dan menambhakan bahwa lokasi kota tua dan bersejarah itu 412 Kilometer arah Barat Kota Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara.

Ketika ditanya, apa upaya yang dilakukan untuk menyelamatkan situs bersejarah itu, Manurung mengatakan, masalah ini seluruhnya menjadi kewenangan Pemkab Tapanuli Tengah dan Dinas Pekerjaan Umum.

"Bupati Tapanuli Tengah, Raja Bonaran Situmeang, juga prihatin melihat kondisi makam aulia, ketika meninjau tempat bersejarah itu di Desa Kinali," kata Manurung.

Sementara itu, peristiwa banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Tapteng, Sumatera Utara, Minggu (11/11/2012) lalu, melanda empat kecamatan yakni Kecamatan Barus, Kecamatan Tapian Nauli, Kecamatan Pandan, dan Kecamatan Lumut.

Kabupaten Tapanuli Tengah secara administratif terdiri atas 15 kecamatan dengan 145 Desa dan 15 kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah adalah 2.194,98 kilometer persegi atau 219.498 hektar, dengan jumlah penduduk 290.545 jiwa.


Sumber: Antara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com