Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Duduki Rangking Satu Ancaman Hukum Mati TKI

Kompas.com - 18/12/2012, 19:18 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Migran Care, Anis Hidayah mengatakan, pemerintah Malaysia menempati peringkat teratas dalam kasus ancaman hukuman mati atas Tenaga Kerja Indonesia. Sepanjang 2012, tercatat 420 TKI terancam hukuman mati di Malaysia, Tiongkok, Singapura, Filipina dan Arab Saudi.

"Dari jumlah itu, sebanyak 351 buruh migran asal Indonesia teracam hukuman mati di Malaysia," kata Anis Hidayah di kantor International Labour Organization, Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Anis mengatakan, selain Malaysia, sebanyak 22 TKI terancam hukuman mati di Tiongkok. Sedangkan, 44 TKI di Arab Saudi. Sementara, 1 TKI di Singapura dan Filipina terancam hukuman mati.

"Dari angka tersebut, 99 orang telah divonis mati,"tandasnya. (Pemerintah Tak Lindungi TKI dari Hukuman Mati) Hidayah menerangkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak memanfaatkan politik diplomasi dengan pemerintah Malaysia untuk membebaskan TKI.

Pada pertemuan bilateral dengan Yang Dipertuan Agung Malaysia di Jakarta pada 4 Desember 2012, masalah TKI di Malaysia tidak menjadi agenda pembicaraan. Padahal, Presiden SBY memiliki kewenangan diplomasi tingkat tinggi untuk membebaskan TKI dari ancaman hukuman mati. Hal itu, lajutnya, juga berlaku pada pemimpin negara lain.

"Berulang kali, Presiden SBY bertemu para pemimpin negara-negara yang menghukum mati buruh migran Indonesia di forum ASEN, APEC dan G20. Namun, tak pernah mau menyempatkan diri memperjuangkan hak hidup mereka (TKI)," tandasnya.

Ia menambahkan, kasus ancaman hukuman mati tidak dapat diselesaikan hanya melalui pidato dan pembentukan lembaga ad hoc. Presiden, lanjutnya, harus mengambil langkah konkrit dengan diplomasi tingkat tinggi atau high level diplomacy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com