Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Membaik, Kredit Bank Bakal Melonjak

Kompas.com - 19/12/2012, 11:24 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan kredit perbankan di tahun depan akan melonjak 22-26 persen. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari proyeksi semula yang hanya naik 22-24 persen.

Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah menilai optimisme itu disebabkan karena perekonomian Indonesia akan lebih baik di tahun depan. Sehingga akan mendorong kenaikan kredit perbankan.

"Tahun depan kredit akan naik 22-26 persen. Itu tergantung kondisi ekonomi dan asumsi makro," kata Halim di kantor BI Jakarta, Rabu (19/12/2012).

Menurut Halim, kondisi ini juga masih akan dipengaruhi oleh inflasi dan asumsi makro lainnya. Apalagi di tahun depan juga diprediksi pemerintah akan menaikkan bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL).

"Untuk inflasi, kita hitung tidak jauh berbeda degan tahun ini. Tapi akan sedikit naik karena ada kenaikan TDL dan upah minimum provinsi (UMP)," tambahnya.

Namun kalau pemerintah akan menaikkan harga BBM, maka bank sentral akan menghitung kembali besaran inflasi yang akan mempengaruhi asumsi makro lainnya sekaligus ke pertumbuhan kredit perbankan. "Kalau BBM naik, kita hitung lagi, itu mengarah ke kebijakan suku bunga sehingga akan kita lihat lagi," tambahnya.

Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo juga menjelaskan senada. Kondisi perekonomian yang lebih baik akan mendorong pertumbuhan kredit perbankan sebesar 22-26 persen di tahun depan.

"Tahun 2013 sebenarnya kredit perbankan sama dengan tahun ini. Tapi kredit bisa lebih tinggi 22-26 persen karena mereka akan tambah di mikronya, akan lebih baik lagi," ujar Perry.

Untuk penyaluran kreditnya sendiri, ia menilai tidak akan jauh berbeda dengan perkembangan perekonomian. Yaitu ke sektor transportasi dan telekomunikasi yang akan tumbuh paling pesat, diikuti oleh sektor konstruksi, industri, perdagangan dan agrikultur.

"Perekonomian nasional, domestik demand strong. Konsumsi diprediksi bisa tumbuh 5,4-5,5 persen, sedangkan investasi 10-11 persen," katanya.

Untuk komoditas ekspor, katanya, kendati masih berat tapi diperkirakan akan terjadi kenaikan sebesar 1,7 persen pada 2013, dibanding tahun ini yang mengalami penurunan 14,8 persen.

"Tahun ini memang berat sekali. Kuartal I dan kuartal II masih akan berat. Tapi masih ada peluang, karena demandnya masih ada, dan bisa lebih baik dari tahun 2012," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

    Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

    Work Smart
    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

    Whats New
    Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

    Whats New
    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

    Whats New
    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

    Work Smart
    Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

    Whats New
    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com