Namun, kalau kota kelas dua, seperti Chengdu dan Shenyang, pun mempunyai jalan raya lebar delapan lajur, itu tidak biasa. Pemerintah China ingin semua serba terencana dan terkoordinasi. Jalan lebar dibangun untuk mengantisipasi kebutuhan warga yang terus bertambah.
Pembangunan infrastruktur dan belanja taobao merupakan dua cara efektif untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Langkah ini juga menciptakan lapangan kerja yang luas.
Apa yang dilakukan China juga dilakukan banyak negara, termasuk Indonesia. Negeri ini juga mengajak rakyatnya yang mampu untuk berbelanja proporsional di dalam negeri. Kebutuhan pokok yang dijual di luar negeri hampir seluruhnya ada di dalam negeri. Jadi, tidak perlu repot-repot belanja di luar negeri, apalagi kalau gaya berbelanjanya sangat kalap.
Indonesia pun giat dengan membangun infrastruktur. Namun, harus diakui skalanya amat jauh dibandingkan dengan apa yang dilakukan China. Kini bukan masalah skalanya yang amat kecil, yang berpotensi membuat kita kecil hati. Hal yang penting adalah bagaimana pemerintah meningkatkan anggaran pembangunan dalam anggaran pembangunan dan belanja negara. Tutup lubang korupsi, lebih optimalkan pajak, galakkan ekspor, kurangi impor, dan menekankan pada pemakaian produk dalam negeri.
Kita mampu. Jika sekarang hasilnya belum optimal, itu semata karena ikhtiar kita belum optimal