Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Siapkan Terowongan Multifungsi

Kompas.com - 04/01/2013, 03:19 WIB

Jakarta, kompas - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memantapkan pembahasan proyek pembangunan terowongan multifungsi untuk mengatasi banjir dan macet. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memaparkan garis besar proyek tersebut kepada media, Kamis (3/1).

”Terowongan (deep tunnel) ini bisa jadi salah satu cara mengatasi banjir dan macet sekaligus. Selain itu, juga bisa menjadi jalur untuk kabel telepon, listrik, pipa gas, dan saluran pembuangan air limbah. Ini terobosan untuk mengatasi banjir di samping cara-cara yang konvensional,” kata Jokowi.

Terowongan multifungsi direncanakan berdiameter lebih kurang 16 meter, dengan panjang 19 kilometer. Jalurnya dari Jalan MT Haryono-Jalan Gatot Subroto-Jalan S Parman-Pluit sampai ke Waduk Pluit. Dari panjang 19 kilometer, hanya 10 kilometer yang dimanfaatkan untuk multifungsi, selebihnya hanya untuk pipa saluran air.

Terowongan dibangun pada kedalaman 40-60 meter dan dibagi tiga lapis. Lapis pertama untuk kendaraan yang mengarah ke utara, lapis kedua untuk kendaraan yang mengarah ke selatan, dan lapis ketiga untuk saluran air. Jalan masuk dan keluar kendaraan ada di beberapa titik, seperti di Jalan MT Haryono dan di jalan layang Tomang.

”Kalau turun hujan, terowongan ditutup total untuk kendaraan. Fungsinya hanya untuk saluran air,” kata Jokowi.

Namun, Jokowi masih mengkaji payung hukum proyek tersebut. Sebab, pembangunan terowongan multifungsi belum tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta 2011-2030.

Jokowi telah meminta Biro Hukum memasukkan proyek tersebut ke dalam Rencana Detail Tata Ruang yang belum disahkan serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2017 yang tengah disusun.

”Kalau sudah ada payung hukum lengkap, baru kita bicara analisis dampak lingkungan. Studi kelayakan sudah ada di Kementerian Pekerjaan Umum,” ujar Jokowi. 

Diperkirakan proyek pembangunan terowongan multifungsi ini selesai dalam empat tahun, dengan biaya mencapai Rp 16 triliun. Jokowi menghendaki terowongan itu murni dibiayai oleh swasta. Dia mengakui, setidaknya sudah ada tiga investor yang tertarik tanpa merinci detailnya.

Tidak menutup kemungkinan proporsi pembiayaan 70 atau 80 persen dibiayai oleh swasta. Sisanya, 30 persen atau 20 persen, dibiayai dari APBD DKI Jakarta. Kemungkinan lain, pemerintah pusat turut mendanai proyek itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com