Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2013, 18:21 WIB

KOMPAS.com - Perempuan Jepang memang dikenal ramping-ramping. Memang, ada juga yang obesitas. Tetapi menurut statistik, tingkat obesitas di Jepang hanya sebesar 3 persen di kalangan perempuan. Bandingkan dengan Perancis (yang kaum perempuannya juga langsing-langsing), di mana tingkat obesitasnya 11 persen. Sedangkan di Amerika, tingkat obesitas pada tahun 2012 di kalangan orang dewasa sebesar 35,7 persen (meski tak dijabarkan berapa persentasenya di kalangan perempuan).

Dengan fakta ini, bolehlah kita mencoba menyimak bagaimana sebenarnya pola makan perempuan Jepang. Naomi Moriyama and William Doyle mengungkapkan tujuh rahasianya dalam buku Japanese Women Don't Get Old or Fat.

Rahasia #1
Makanan dasar mereka umumnya terdiri atas nasi, sayuran, buah-buahan, ikan, dan kedelai. Jenis-jenis makanan ini memang tidak banyak mengandung lemak.

Rahasia #2
Makan "gaya kuli" dengan nasi dengan tumpukan lauk-pauk tidak ada dalam kamus mereka. Orang Jepang, khususnya kaum perempuan, makan dalam porsi mini yang biasanya disajikan dalam mangkuk-mangkuk kecil. Coba deh, semakin kecil mangkuk Anda, semakin sedikit yang Anda makan.

Rahasia #3
Mereka biasa memasak makanan dengan minyak yang tergolong ringan seperti kanola. Memasaknya pun dengan cara yang perlahan, seperti mengukus, menumis, atau mendidihkannya perlahan-lahan. Memasak tanpa minyak yang tergolong berat seperti zaitun dan tanpa oven bisa mengurangi kadar lemak pada masakan.

Rahasia #4
Ketimbang roti, orang Jepang lebih sering makan nasi. Nasi pun mereka memilih nasi putih, bukan nasi merah. Menghindari makanan roti-rotian memang penting untuk mengurangi kalori, seperti muffin, pastry, dan white rolls.

Rahasia #5
Mereka mengutamakan protein dalam sajian sarapan, paling banyak dibandingkan sesi makan siang dan makan malam. Dengan sarapan yang berprotein, tubuh Anda akan lebih bertenaga dan kenyang lebih lama.

Rahasia #6
Ingin makanan penutup yang manis-manis? Boleh saja. Tapi orang Jepang selalu mengonsumsinya dalam porsi yang lebih kecil. Selain itu, mereka juga tidak menikmatinya setiap waktunya snacking. Cemilan manis cukup dikonsumsi sekali-sekali.

Rahasia #7
Banyak bergerak sepanjang hari. Menurut penelitian, orang Jepang berjalan sejauh 7.168 langkah setiap hari (10.000 langkah adalah sekitar 8 km). Mereka biasa berjalan menuju tempat kerja atau menuju tempat perhentian bis atau stasiun subway. Orang Jepang juga sering mengisi akhir pekannya dengan hiking atau camping.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com