Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Baru Bisa Jadi Alat Legitimasi Ekspansi

Kompas.com - 06/02/2013, 23:34 WIB
Hamzirwan

Penulis

Greenomics berpendapat, fakta tersebut memperlihatkan bahwa ekspansi konglomerasi lahan HTI menjadi faktor yang harus mendapat perhatian serius, tidak hanya oleh grup APP.

"Jangan sampai, hanya karena APP berkomitmen untuk tidak menggunakan ba han baku dari hutan alam, kita bisa menutup mata atas praktek-praktek ekspansi konglomerasi lahan HTI melalui kebijakan konservasi hutan APP tersebut. Kita harus sensitif terhadap persoalan ini," tegas Vanda

Greenpeace mendukung

Sementara itu organisasi nonpemerintah asing Greenpeace dalam siaran persnya menyambut baik komitmen APP yang diumumkan di Jakarta, Selasa (5/2/2013), untuk menghentikan deforestasi sebagai upaya untuk menyelamatkan hutan Indonesia yang tersisa. Sebelum ini, selama satu dekade mendapatkan tekanan dari publik dan melakukan sejumlah perundingan dengan Greenpeace.

APP, salah satu produsen kertas dan kemasan terbesar di dunia, telah mengumumkan Kebijakan Konservasi Hutan, yang jika ini benar-benar dilaksanakan, mampu meruntuhkan sejarah kontroversial kerusakan hutan yang sudah mereka lakukan.  

"Kami memuji APP atas komitmen baru mereka untuk mengakhiri deforestasi, namun apa yang sebenarnya terjadi di hutan itu lebih penting dan kami akan terus memantau perkembangannya. Jika APP sepenuhnya menerapkan kebijakan baru tersebut, maka ini akan menandai perubahan dramatis, setelah bertahun-tahun terlibat dalam deforestasi di Indonesia," kata Bustar Maitar, Kepala Kampanye Hutan Indonesia.

Hutan hujan Indonesia merupakan habitat penting bagi spesies yang terancam punah termasuk harimau sumatera, dan hunian bagi ribuan komunitas local yang tergantung terhadap hutan. Pemerintah Indonesia telah mengidentifikasi bahwa industri pulp dan kertas merupakan sektor yang memimpin laju deforestasi di Indonesia, begitu pula dengan sektor kelapa sawit.

Di Indonesia, Greenpeace berkampanye untuk penyelamatan lingkungan Indonesia, serta keadilan lingkungan bagi seluruh masyarakat, memastikan pengelolaan lingkungan dapat membawa kemaslahatan bagi masyarakat, serta perekonomian Indonesia tanpa harus menimbulkan kerusakan yang berarti.

"Setelah menelaah secara mendalam, komitmen ini juga membuka ruang penyelesaian konflik-konflik sosial secara damai, di tengah meningkatnya tindakan kekerasan yang dipicu oleh konflik lahan antara masyarakat lokal dan perusahaan," ucap Longgena Ginting, Kepala Greenpeace Indonesia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com