JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, lanjut atau tidaknya proyek mobil listrik Tucuxi terserah kepada penciptanya, Danet Suryatama. Sebelumnya, Dahlan mengaku tak bisa mengembangkan mobil listrik jenis sport ini.
"Jadi, ini memang proyek rintisan. Apakah proyek Tucuxi ini lanjut atau tidak, ini terserah Danet. Saya kan cuma konsumen saja. Nanti kalau tidak ada yang berani mencoba, ya tidak akan jadi proyek mobil listriknya. Ini memang pengalaman yang harus dibayar," kata di kantornya, Jakarta, Selasa (12/2/2013).
Bahkan Dahlan mengaku, dirinya masih berminat untuk membeli dan mencoba lagi Tucuxi bila memang proyek ini berlanjut. "Saya sebenarnya sudah tidak ingin beli (Tucuxi) lagi. Karena saya kan cuma konsumen. Jadi saya berhak, ini juga sebagai perintis pula," tambahnya.
Namun, untuk itu ada syarat yang diajukan Dahlan. Ia berharap mobil listrik tersebut memakai rem gearbox dan harganya lebih murah. "Kalau mau pakai gearbox, saya berminat. Tapi tidak semahal itu lagi," tambahnya.
Menurut Dahlan, mobil listrik Tucuxi ini merupakan proyek perintisan mobil listrik jenis sport pertama kali dari dirinya. Ia juga pernah mencoba mobil listrik jenis city car dari Dasep Ahmadi.
Sekadar catatan, mobil listrik Tucuxi ini mengalami kecelakaan di Magetan saat diboyong ke Surabaya. Masalahnya rem mobil tersebut tidak memakai gearbox seperti mobil listrik buatan Dasep Ahmadi. Dahlan akhirnya merombak sistem pengereman di Tucuxi yang ternyata malah merusak sistemnya. Padahal, mobil listrik tersebut seharga Rp 1,5 miliar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.