Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Cecar Muliaman

Kompas.com - 15/02/2013, 02:28 WIB

Jakarta, Kompas - Komisi Pemberantasan Korupsi mencecar mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad soal perubahan peraturan BI yang memungkinkan Bank Century mendapatkan fasilitas pinjaman jangka pendek. Indikasi pelanggaran pidana yang ditemukan KPK dalam pemberian dana talangan kepada Bank Century adalah pemberian fasilitas pinjaman jangka pendek dengan mengubah ketentuan dalam peraturan BI.

BI diduga mengubah persyaratan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) dalam peraturan BI agar Bank Century bisa mendapatkan fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP). Saat itu, CAR Bank Century negatif 3,53 persen. Hal ini dinilai melanggar Peraturan BI No 10/30/PBI/2008. Nilai jaminan FPJP yang dijanjikan hanya 83 persen sehingga melanggar Peraturan BI No 10/30/PBI/2008 yang menyatakan, jaminan dalam bentuk aset kredit minimal 150 persen dari plafon FPJP.

Muliaman diperiksa KPK, Kamis (14/2), sekitar lima jam. Muliaman yang sekarang menjabat Ketua Otoritas Jasa Keuangan ini seusai pemeriksaan mengaku, pertanyaan penyidik KPK antara lain seputar perubahan peraturan BI yang memungkinkan Bank Century mendapatkan FPJP.

Tak ada perintah

Muliaman tak mau menjawab mengapa BI harus mengubah peraturan agar Bank Century mendapatkan FPJP. ”Banyak pertimbangan. Tidak ada perintah dari atasan,” ujar Muliaman.

Kemarin, KPK menjadwalkan pemeriksaan mantan Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu dalam kasus dugaan korupsi pemberian dana talangan Bank Century. Namun, Abimanyu yang sekarang menjabat Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama tidak hadir.

Dengan pemeriksaan lanjutan ini, menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, KPK terus secara masif dan konsisten mengusut kasus Century. ”Tidak benar kalau ada suara yang menyebut KPK mendiamkan kasus Century,” ujarnya. (BIL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com