Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Lawan Buah Impor

Kompas.com - 20/02/2013, 02:41 WIB

Denpasar, Kompas - Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut antusias inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bali untuk menerbitkan peraturan daerah mengenai gerakan cinta buah lokal. Alasannya, buah lokal dari Pulau Dewata dikhawatirkan semakin tergusur di daerahnya sendiri dengan maraknya buah impor.

”Saat ini saya memulai dari lingkungan kerja di provinsi. Setiap ada acara seremonial tidak boleh menggunakan buah impor. Saya melarangnya,” kata Pastika di Denpasar, Selasa (19/2).

Sejumlah akademisi dan periset mengakui, soal bentuk, warna, hingga rasa, buah lokal bisa saja kalah dari buah impor. Namun, soal kandungan vitamin, buah lokal dijamin lebih baik.

Pastika mengakui tidak mudah mengajak seluruh masyarakat Bali, terutama saat upacara adat, dan kalangan pengusaha perhotelan/pariwisata terus menggunakan buah lokal. Karena itu, dia setuju jika DPRD memiliki inisiatif ajakan tersebut dengan payung hukum.

Ia bersama jajaran Dinas Pertanian dan Hortikultura Tanaman Pangan Bali memaparkan proyeksi kebutuhan dan peluang penyerapan produk buah lokal berdasarkan konsumsi riil. Pada tahun 2011, proyeksi total kebutuhan buah bagi wisatawan dan penduduk lokal di Bali sebanyak 48.906.123 kilogram.

Asumsinya kedatangan wisatawan (mancanegara dan domestik) ke Bali pada tahun 2011 sekitar 7 juta orang. Sementara penduduk Bali pada Juni 2011 berjumlah 3.971.259 orang.

Sementara itu, produksi buah utama di Bali diproyeksi sekitar 244 juta kilogram. Itu berarti ada potensi dan peluang besar untuk pengembangan serta penyerapan buah lokal secara lebih optimal.

Ketua DPRD Bali Cokorda Ratmadi menegaskan, pihaknya tidak bisa berdiam diri soal buah lokal ini. Jika tidak segera dibuatkan peraturan daerahnya, ujarnya, buah lokal Bali hanya dinikmati di luar pulau atau di negara lain.

Buah lokal yang diperdagangkan ke luar Bali pada tahun 2011 antara lain manggis, salak, dan jeruk. Perkembangan ekspor yang cukup mencolok antara lain buah manggis yang terus naik, dari 20 ton tahun 2004 menjadi 1.072 ton tahun 2011. (Ays)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com