Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Pengusaha Kapal Tuna Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 28/02/2013, 13:02 WIB
Gregorius Magnus Finesso

Penulis

CILACAP, KOMPAS.com - Para pengusaha kapal longline pencari tuna di Cilacap, Jawa Tengah mengaku rugi hingga puluhan juta rupiah menyusul terjebaknya kapal-kapal mereka di samudra sejak empat hari terakhir. Kapal-kapal tersebut saat ini hanya bertahan dengan melempar jangkar supaya tidak diempas ombak besar.

"Kami belum tahu kapan cuaca buruk ini berakhir. Yang jelas sampai sekarang kami sudah rugi puluhan juta rupiah karena kapal-kapal tak bisa mencari ikan," ujar A Hartono, salah satu pemilik kapal longline, Kamis (28/2/2013).

Dia mengaku, setiap kapal pencari tuna butuh biaya operasional hingga Rp 3 juta per hari, termasuk untuk solar, upah, dan makan sehari-hari anak buah kapal. Akibat cuaca buruk, satu kapal miliknya sudah empat hari tidak mendapat ikan. Bahkan sepekan terakhir kapalnya hanya mampu mendapat lima ekor tuna.

Jika rata-rata 60 kilogram (kg) per ekor, dengan harga ekspor Rp 60.000 per kg, maka hanya diperoleh sekitar Rp 18 juta. Padahal, dalam kondisi normal, satu kapal mampu menangkap sekitar 40-50 ekor tuna sehari sehingga mampu menghasilkan Rp 180 juta per hari.

Pengurus Asosiasi Pengusaha Kapal Ikan (APKI) Cilacap Sanpo, mengatakan, dari sekitar 200 kapal longline berbobot mati di atas 30 gross ton di Cilacap, saat ini ada 100 kapal yang terapung di perairan selatan Jawa mulai dari Pelabuhan Ratu hingga selatan Pulau Sumatera.

Sanpo menyebutkan, satu kapal longline biasanya membawa sekitar 5-10 anak buah kapal. Oleh karena itu, dia memerkirakan ada sebanyak 700 anak buah kapal yang keselamatannya terancam.

Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Feriharti Nugrohowati mengatakan, cuaca buruk di perairan selatan Jawa khususnya Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dipengaruhi oleh siklon tropis "Rusty" di barat daya Sabu, Nusa Tenggara Timur, dan daerah pusat tekanan rendah di barat daya Jawa.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com