Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Lokal Standar Dunia

Kompas.com - 08/03/2013, 02:19 WIB

Kalau Anda terkagum-kagum menyaksikan tumpukan ribuan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, tunggu sampai kelak mengunjungi Pelabuhan Singapura. Tanjung Priok jujur saja tidak ada apa-apanya. Pergerakan peti kemas di Tanjung Priok hanya 6,4 juta peti kemas ukuran 20 kaki (twenty foot equivalent units/TEU), sementara Pelabuhan Singapura menangani 31,6 juta TEU pada tahun 2012.

Pelabuhan Singapura pun tercatat sebagai pelabuhan terbesar kedua dunia setelah Pelabuhan Shanghai, China. Produktivitas dicapai berkat sempurnanya infrastruktur, suprastruktur, infrastruktur lunak, serta manajemen dengan visi dan komitmen kuat.

Hal yang paling fundamental dari sempurnanya kinerja Pelabuhan Singapura adalah didudukkannya orang-orang terbaik negeri itu dalam Maritime and Port Authority of Singapore (MPA).

Berbeda dengan otoritas pelabuhan di Indonesia yang dimonopoli pegawai negeri sipil, Dewan MPA dipimpin Lucien Wong, seorang ahli hukum. Lalu, di dewan MPA duduk RADM Ng Chee Peng (Kepala Staf Angkatan Laut Singapura), Presiden Direktur SembCorp (perusahaan galangan kapal) Wong Weng Sun hingga Presiden Direktur Grup YCH (perusahaan logistik) Dr Robert Yap.

Otoritas Pelabuhan Rotterdam di Belanda juga mempekerjakan orang-orang terbaik. Sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Kota Rotterdam (70 persen) dan Pemerintah Belanda (30 persen).

Capt Kees J Weststrate, Senior Project Manager Port of Rotterdam International, diwawancarai Kompas dua tahun silam, menampilkan kesan bak pemerintah. ”Di Rotterdam, lahan yang tak dipakai industri atau perusahaan pelayaran langsung kami ambil kembali,” ujarnya.

Bandingkan misalnya dengan pendekatan otoritas Pelabuhan Tanjung Priok terhadap Makam Mbah Priok.

Ketegasan Capt Kees sungguh penting walau luas Rotterdam mencapai 10.500 hektar atau 10 kali lebih besar dari Tanjung Priok. Tidak heran jika di Rotterdam dapat dibangun kluster industri kimia, industri maritim, hingga industri agribisnis. Sungguh efisien karena hasil produksi langsung dikapalkan.

”Dulu desain Tanjung Priok yang dibuat Belanda juga sudah tepat. Industri dibangun di Pulogadung tak jauh dari pelabuhan. Orang kita yang lalu membangun kawasan permukiman dan komersial antara pelabuhan dan kawasan industri sehingga lalu lintas ruwet,” kata Tengku Mursalin Rahim, Manajer Operasi Terminal III Tanjung Priok, saat ditemui, Selasa (5/3), di Tanjung Priok.

Satu lagi syarat untuk menjadi pelabuhan kelas dunia adalah penggunaan teknologi informasi yang minimal menghubungkan seluruh komunitas pelabuhan. Di Pelabuhan Hamburg, Kompas misalnya mempelajari teknologi informasi Datenkommunikationssystem AG (Dakosy).

Dakosy merupakan ”jantung” operasional Hamburg. Tanpa Dakosy, sulit mengatur lalu lintas kapal di Sungai Elbe, juga mengoneksikan otoritas dengan perusahaan pelayaran, operator terminal hingga bea dan cukai.

Jarak Pelabuhan Hamburg dari muara Elbe mencapai 110 kilometer. Tahun lalu, Hamburg membongkar 8,9 juta TEU. Demi efisiensi pengangkutan, di dalam Pelabuhan Hamburg bahkan ada ”jaringan gurita” rel kereta api sepanjang 304 km—setara jarak Jakarta-Bandung pergi-pulang. Sungguh menakjubkan. Tentu nyaris mustahil mengelola Hamburg tanpa teknologi informasi.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis PT Multi Terminal Indonesia (MTI) Arif Suhartono mengakui, apa pun sistem yang digunakan sangat mendesak untuk mengedepankan infrastruktur lunak berupa teknologi informasi. Perannya seperti turbo pendorong dalam pengembangan pelabuhan,” ujarnya.

Pendapat Arif sungguh tepat. Meski Terminal III dan Terminal MTI sudah meratakan pergudangan, memperlebar lapangan penumpukan, dan membeli crane baru, tanpa teknologi informasi lompatan produktivitas tidak akan tercapai. Walau manajemen telah ”disegarkan”, hanya dengan teknologi informasi, pelabuhan lokal antarpulau dapat efisien dan mendukung perdagangan demi menumbuhkan perekonomian.(RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com