Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Bawang Tinggi, Pedagang Bumbu Sepi Pembeli

Kompas.com - 15/03/2013, 14:23 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Dampak meroketnya harga bawang putih dan bawang merah kini mulai dirasakan oleh para pedagang bumbu gilingan tradisional di pasar tradisional di Kota Banda Aceh. Los penjualan bumbu giling tradisional mulai sepi pembeli.

Para pedagang bumbu giling yang biasanya bisa meraih omzet lebih dari Rp 500.000 per hari, kini hanya meraih hasil penjualan antara Rp 200.000- 300.000 per hari. Sepinya para pembeli diakibatkan meroketnya harga bawang merah dan bawang putih yang kini merambat ke Banda Aceh.

Nizar (45) seorang pedagang bumbu mengaku kesulitan menjual bumbu masak giling tradisional dengan harga biasa. "Kalau sebelumnya jika ada pelanggan minta bumbu seharga Rp 2.000, saya masih bisa beri dan itu cukup untuk memasak yang bisa dimakan 6-8 orang. Tapi sekarang sudah tidak bisa lagi, tidak cukup untuk modal," kata Nizar, Jumat (15/3/2013).

Menurut Nizar, kenaikan harga kebutuhan dapur rumah tangga dalam hal ini bawang merah dan bawang putih membuat keterkejutan tersendiri di kalangan konsumen. "Pembeli kaget dengan harga yang tinggi jadi akibatnya mereka tidak bisa membeli lagi dalam jumlah besar, sementara beli dalam jumlah kecil harga sangat tinggi dan barang yang didapat sangat sedikit," ujar Nizar.

Hal senada juga dikatakan Mukhlis (48) seorang pelanggan tetap bumbu giling tradisional. "Kita tidak tahu harus bagaimana. Cuma berharap saja kepada pemerintah untuk bisa mengendalikan harga dan kalau bisa menurunkan harga dalam waktu yang cepat," kata Mukhlis.

Di pasar-pasar tradisional di Kota Banda Aceh, harga bawang merah mencapai Rp 40.000 per kilogramnya dari sebelumnya hanya Rp 30.000. Sementara harga bawang putih melonjak hingga Rp 50.000 dari sebelumnya Rp 40.000 per kilogram.

Sementara itu, stok bawang di pasar tradisional pun semakin menipis, pedagang mengaku sulit membeli bawang untuk dijual kembali, karena harga yang menjulang tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com