SURABAYA, KOMPAS.com - Para siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang, Surabaya, Jawa Timur, menggelar aksi keprihatinan atas melonjaknya harga bawang dengan cara menanam bawang putih dan bawang merah di sekolah, Senin (18/3/2013).
Dengan aksi tanam itu mereka berharap memiliki tanaman bawang putih sendiri, sehingga mereka tidak perlu membelinya ke pasar "Siswa-siswa ini prihatin, di Indonesia sebagai negara agraris ternyata cukup sulit untuk membeli bahan rempah penyedap rasa seperti bawang putih," kata Kepala SD Muhammadiyah Pucang, Solichin.
Dalam aksi itu, pihaknya juga mengajak semua lapisan masyarakat agar lebih kreatif untuk menanam sendiri rempah-rempah, agar tidak selalu menggantungkan produk impor dari negara lain. "Masyarakat harusnya bisa lebih kreatif dan inovatif menanam sendiri rempah-rempah untuk kebutuhan dapur rumah tangganya," tambah Solichin.
Pihak sekolah juga berharap bisa merangsang kepekaan sosial siswa-siswanya atas isu kemasyarakatan yang berkembang akhir-akhir ini. Selain menanam benih bawang putih, para siswa juga mengelar spanduk-spanduk yang berisi tulisan keprihatinan dan ajakan untuk menanam bawang putih sendiri.
Seperti diberitakan, harga bawang putih di pasaran terus malambung tinggi hingga menyentuh harga Rp 65.000 per kilogram. Sementara saat ini di Terminal Petikemas Surabaya, terdapat ratusan peti kemas berisi produk impor bawang putih yang tidak dapat didistribusikan akibat regulasi impor. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menyebut, para importir sengaja melakukan kartel atas produk bawang putih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.