Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelamatan Siprus Picu Kekhawatiran

Kompas.com - 27/03/2013, 03:00 WIB

Nikosia, Selasa - Model penyelamatan ekonomi Siprus dengan memangkas deposito sebagai salah satu cara untuk mendapatkan dana justru memicu kekhawatiran.

Para nasabah menjadi tidak yakin atas keamanan simpanan mereka di perbankan jika tidak masuk skema penjaminan. Di Uni Eropa (UE), deposito di atas 100.000 euro tidak mendapat penjaminan.

Bursa Asia dan Eropa sempat melemah meskipun pada pertengahan perdagangan bursa Eropa naik tipis, Selasa (26/3). Biasanya, setelah ada kesepakatan soal dana talangan, pasar saham menyambut positif.

Ketua Eurogroup, asosiasi menteri keuangan Eropa yang saat ini dipegang Jeroen Dijsselbloem, Menteri Keuangan Belanda, menyatakan, skema yang digunakan di Siprus, yaitu memangkas simpanan orang kaya untuk menanggung kerugian, dapat menjadi contoh untuk menyelesaikan persoalan perbankan di zona euro.

”Jika ada risiko di bank, pertanyaan pertama kami adalah apa yang dapat dilakukan bank itu. Apakah dapat merekapitalisasi dirinya sendiri? Jika bank tidak dapat berbuat seperti itu, kami akan berbicara dengan pemegang saham dan pemegang obligasi. Mereka akan diminta merekapitalisasi bank, bahkan jika perlu deposan yang tidak termasuk penjaminan juga,” ujarnya.

Menurut dia, dana yang didapatkan dari deposito tanpa penjaminan di Bank Laiki dapat mencapai 4,2 miliar euro. Juru bicara Pemerintah Siprus, Christos Stylianides, menyatakan di radio bahwa besar potongan untuk deposito tanpa penjaminan tersebut di bawah 30 persen.

Pernyataan Menteri Keuangan Belanda tersebut langsung memicu reaksi. ”Pernyataan Dijsselbloem akan menjadi perhatian sepanjang hari,” ujar ekonom ABN Amro, Joost Beaumont.

Seruan lewat Facebook

Bank-bank di Siprus masih tutup hingga Kamis mendatang setelah tidak beroperasi selama 11 hari, khawatir nasabah akan menarik dana besar-besaran.

Komisaris Bank Siprus Andreas Artemis mengundurkan diri.

Sementara itu, ratusan mahasiswa Siprus berunjuk rasa di depan istana presiden. Mereka berkumpul setelah beredar seruan di Facebook agar melawan pemberian dana talangan yang sebenarnya menyulitkan pulau di Laut Tengah itu. (AP/AFP/Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com