Badung, Kompas -
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan
”Kementerian sudah menyiapkan tim asistensi untuk mendorong pemerintah daerah membuat zonasi dan peraturan daerah tentang
Sjarief yang hadir sebagai pembicara dalam Forum Bisnis Regional Ketiga Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia, di Bali, Senin lalu, menambahkan, prinsip ekonomi biru dalam pengembangan potensi kawasan pesisir di Indonesia bertujuan konservasi sekaligus menumbuhkan perekonomian daerah setempat.
”Nusa Penida dengan potensi terumbu karang dan budidaya rumput laut, misalnya, mengembangkan ekoturisme. Wisatawan yang datang ke sana juga diajak mengenal budidaya rumput laut yang ada di sana,” kata Sjarief di sela-sela acara pembukaan.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani menyatakan, kalangan pengusaha dan pebisnis di Indonesia menyambut ajakan pemerintah agar pengusaha dan pebisnis mengadopsi praktik bisnis secara bertanggung jawab untuk pembangunan keberlanjutan. Shinta menyampaikan respons baik atas pelibatan pengusaha dalam forum regional bisnis di Bali itu.
”Namun, masih perlu sosialisasi program dan aksi nyata,” kata Shinta yang hadir dan turut memberikan sambutan dalam acara pembukaan Forum Bisnis Regional Ketiga Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia, kemarin. ”Pemerintah juga perlu memberikan insentif ke pengusaha yang sudah mempraktikkan bisnis sekaligus menjaga lingkungan,” ujarnya.
Forum Bisnis Regional Ketiga Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia mengangkat tema ”Memadukan Keuntungan dan Keberlanjutan”. Forum ini menghadirkan kalangan pengusaha dan pebisnis. Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia beranggotakan enam negara di Asia Pasifik yang memiliki keanekaragaman hayati laut paling kaya sekaligus rentan eksploitasi berlebih, yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Kepulauan Solomon, Papua Niugini, dan Timor Leste.