Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Sapi Naik, Beginilah Pedagang Bakso "Bertahan Hidup"

Kompas.com - 27/03/2013, 20:25 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Mahalnya harga daging sapi membuat pedagang bakso harus memutar otak untuk mempertahankan usaha mereka. Salah satunya mencampur daging sapi dengan daging ayam.

"Daripada menaikkan harga, para pedagang bakso memilih untuk mengubah racikan baksonya dengan memperbanyak daging ayam. Ini yang membuat kita bisa survive sampai saat ini," ungkap Ketua Umum Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) Indonesia Trisetyo Budiman di Magelang, Jawa Tengah, Rabu (27/3/2013).

Menurutnya, cara tersebut memang efektif untuk bertahan sampai saat ini. Namun, kata dia, jika cara itu terus digunakan sementara harga daging sapi belum juga stabil, maka pedagang bakso bisa ditinggalkan pelanggannya.

"Tentu ini tidak baik. Di awal memang penjualan akan bagus, tetapi perlahan pembeli juga akan tahu dan pergi. Karena bagaimana pun juga bakso, sejak jaman Majapahit adalah bakso sapi," ujarnya.

Untuk itu, ia mendesak pemerintah untuk segera melakukan terobosan kebijakan guna menstabilkan harga daging sapi. "Kami ingin pemerintah segera mencari solusi sebagaimana memberikan solusi atas kenaikan harga bawang butih dan bawang merah. Jangan pilih kasih. Karena kami juga sama-sama terbebani dengan kenaikan harga daging," katanya.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata daging sapi nasional selama Januari-Februari 2013 telah naik 1,57 persen. Kementerian Pertanian menilai kenaikan harga daging sapi yang terjadi sekarang belum tentu terjadi karena kekurangan pasokan. Untuk mengetahui penyebab sebenarnya, pemerintah masih akan mengkaji permasalahan ini dengan lebih dalam.

Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Nawir Messi di Jakarta, Selasa (26/3/2013), menduga kuat terjadi praktik kartel dalam kasus bawang dan daging sapi. Dugaan itu mengarah pada perilaku pelaku usaha, tetapi tidak tertutup kemungkinan adanya pengaruh kebijakan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com