Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumusan Solusi BBM Tuntas Pekan Ini

Kompas.com - 01/04/2013, 03:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menugasi tiga menteri dan Komite Ekonomi Nasional untuk merumuskan solusi pengendalian bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi pekan ini. Rumusan akan menjadi dasar pemerintah untuk menetapkan kebijakan subsidi BBM.

Pada Jumat (29/3), situs resmi Sekretariat Kabinet menyebutkan, penugasan tersebut disampaikan Presiden setelah Komite Ekonomi Nasional (KEN) memaparkan tentang penanggulangan masalah subsidi BBM pada Sidang Kabinet Terbatas di Laguna Resort and Spa Hotel, Nusa Dua, Bali.

Ketiga menteri yang ditugaskan adalah Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, dan Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo, serta dari KEN adalah ketuanya, yakni Chairul Tanjung.

”Dalam satu minggu ini seluruh masukan tadi (yang disampaikan KEN dan sidang kabinet) kami rumuskan dan kami sampaikan kepada Bapak Presiden untuk menjadi kebijakan dasar kami agar betul-betul dana tersebut (subsidi BBM) lebih banyak tersalurkan untuk program pengentasan rakyat miskin di Tanah Air,” kata Hatta dalam keterangan persnya.

Hatta menegaskan, pemerintah pada dasarnya bertekad mengendalikan subsidi BBM karena telah membawa komplikasi persoalan. Pertimbangan yang akan diambil antara lain adalah pilihan yang memberikan dampak paling kecil pada aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Dana penghematannya akan diarahkan untuk membiayai program percepatan pengurangan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

”Jadi opsi-opsi itu harus kami kaji. Bapak Presiden sudah memerintahkan bahwa kami harus dalami lagi ini, dalam satu minggu ini untuk dilaporkan. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com