Jakarta, Kompas -
Demikian terungkap dalam peluncuran awal Sail Komodo 2013, di Jakarta, Senin (1/4).
Direktur Jenderal Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Firmansyah Rahim mengungkapkan, wisata bahari hingga kini belum menjadi ikon atau sumber ekonomi Indonesia. Wisata bahari umumnya berupa wisata pantai, tetapi terlalu kecil untuk memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nusa Tenggara Timur Wayan Darmawa mengemukakan, wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan panjang garis pantai 5.700 kilometer dan 80 persen wilayahnya berupa laut memiliki potensi ekonomi kelautan.
Namun, laut hingga kini belum menjadi daya tarik ekonomi masyarakat dan potensi unggulan wilayah. Saat ini, baru 44 pulau dari total 1.662 pulau di NTT yang berpenghuni. Total pelabuhan laut di NTT 41 unit.
”Tanpa infrastruktur transportasi laut, akan sulit membangun ekonomi kelautan,” ujar Wayan. Untuk mendorong kegiatan Sail Komodo, Pemprov NTT mengalokasikan anggaran untuk menyiapkan sumber energi dari masyarakat lokal. Terkait itu, telah dikucurkan anggaran kepada 100 desa, masing-masing sebanyak Rp 50 juta.