Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Yang Dukung BBM Naik Jangan Balik Kanan

Kompas.com - 08/04/2013, 13:40 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar semua pihak yang mendukung kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi tidak berubah sikap ketika kebijakan tersebut dijalankan lalu terjadi gelombang penolakan dari rakyat.

Hal itu dikatakan Presiden SBY ketika membuka musyawarah nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ke IX di Jakarta, Senin (8/4/2013). Ketika itu, Presiden menjawab sikap Apindo yang mendukung kenaikan harga BBM untuk kepentingan nasional. Sikap tersebut disampaikan Ketua Apindo Sofjan Wanandi.

"Kalau semua sepakat harga BBM dinaikan, pilihannya sedang kita godok, dan ternyata nanti dijalankan terjadi gelombang penolakan, jangan balik kanan yang usulkan tadi. Apalagi (menjadi) yang paling keras menentang. Bulan lalu ngomong apa, sekarang ngomong seperti apa. Ayo kita belajar menjalankan politik yang baik," kata Presiden disambut tawa para pengusaha yang hadir.

Seperti diberitakan, pemerintah sempat berencana menaikan harga BBM bersubdisi tahun lalu lantaran melambungnya harga minyak dunia. Belakangan, berbagai pihak menentang rencana pemerintah itu hingga terjadi aksi turun ke jalan. Akhirnya harga BBM tidak dinaikkan.

Presiden mengatakan, anggaran dari hasil penghematan subdisi BBM nantinya tidak hanya dialokasikan untuk infrastruktur. Pasalnya, kata dia, tidak semua rakyat miskin menikmati infratruktur. Sebagian hasil penghematan subdisi BBM nantinya akan dialihkan ke program pengentasan kemiskinan.

Presiden menambahkan, pemerintah masih membahas masalah BBM sebelum kebijakan diambil. Salah satu opsinya, menaikkan harga BBM bersubsidi. Hanya saja, kata Presiden, masih dipertimbangkan apakah kenaikan harga BBM itu dipukul rakat atau hanya untuk kalangan yang tak layak menerima subsidi.

"Poin saya, orang miskin harus dilindungi, tapi makro ekonomi dan fiskal kita sehat. Subsidi jadi adil dan tepat sasaran. Dunia usaha silahkan memberikan pandangan. Tapi jelas prioritas kami tahun ini dan tahun depan fiskal jadi lebih sehat," kata Presiden.

Ikuti artikel terkait di Topik Subsidi BBM untuk Orang Kaya?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Simak 10 Tips Investasi di Pasar Modal bagi Pemula

    Simak 10 Tips Investasi di Pasar Modal bagi Pemula

    Earn Smart
    Pantau Dampak Pelemahan Rupiah, Kemenhub: Belum Ada Maskapai yang Mengeluh

    Pantau Dampak Pelemahan Rupiah, Kemenhub: Belum Ada Maskapai yang Mengeluh

    Whats New
    Cara Cek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Aktif atau Tidak

    Cara Cek Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Aktif atau Tidak

    Whats New
    Pengamat: Starlink Harusnya Jadi Penyedia Akses bagi Operator Telekomunikasi...

    Pengamat: Starlink Harusnya Jadi Penyedia Akses bagi Operator Telekomunikasi...

    Whats New
    Studi Ungkap 20 Persen Karyawan di Dunia Mengalami Kesepian, Ini Cara Mengatasinya

    Studi Ungkap 20 Persen Karyawan di Dunia Mengalami Kesepian, Ini Cara Mengatasinya

    Work Smart
    PGN Sebut Penjualan Gas Bumi di Jawa Barat Mencapai 45 BBTUD

    PGN Sebut Penjualan Gas Bumi di Jawa Barat Mencapai 45 BBTUD

    Whats New
    Kemenhub dan US Coast Guard Jajaki Peluang Kerja Sama Pengembangan SDM KPLP

    Kemenhub dan US Coast Guard Jajaki Peluang Kerja Sama Pengembangan SDM KPLP

    Whats New
    Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Pemimpin Produsen Hidrogen Regional, Ini Alasannya

    Indonesia Disebut Berpotensi Jadi Pemimpin Produsen Hidrogen Regional, Ini Alasannya

    Whats New
    Kuota BBM Subsidi 2025 Diusulkan Naik Jadi 19,99 Juta KL

    Kuota BBM Subsidi 2025 Diusulkan Naik Jadi 19,99 Juta KL

    Whats New
    Bos Superbank Akui Selektif  Jalin Kerja Sama Pembiayaan Lewat 'Fintech Lending'

    Bos Superbank Akui Selektif Jalin Kerja Sama Pembiayaan Lewat "Fintech Lending"

    Whats New
    Sambangi Korsel, Pertamina Gas Jajaki Peluang Bisnis Jangka Panjang LNG Hub

    Sambangi Korsel, Pertamina Gas Jajaki Peluang Bisnis Jangka Panjang LNG Hub

    Whats New
    Kata Sandiaga soal Banyaknya Keluhan Tiket Pesawat yang Mahal

    Kata Sandiaga soal Banyaknya Keluhan Tiket Pesawat yang Mahal

    Whats New
    Elpiji 3 Kg Direncanakan Tak Lagi Bebas Dibeli di 2027

    Elpiji 3 Kg Direncanakan Tak Lagi Bebas Dibeli di 2027

    Whats New
    Blibli Catat Penjualan 1.000 Motor Yamaha NMAX Turbo dalam 40 Menit

    Blibli Catat Penjualan 1.000 Motor Yamaha NMAX Turbo dalam 40 Menit

    Whats New
    Bos Pupuk Indonesia: Produksi Padi akan Turun 5,1 Juta Ton jika Program HGBT Tak Dilanjutkan

    Bos Pupuk Indonesia: Produksi Padi akan Turun 5,1 Juta Ton jika Program HGBT Tak Dilanjutkan

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com