Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Sebut Penjualan LNG di Jawa Barat Mencapai 45 BBTUD

Kompas.com - 19/06/2024, 21:35 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN mengatakan, sudah menjual gas bumi jenis LNG (liquefied natural gas) ke pelanggan di Jawa Barat sebanyak 45 BBTUD atau 45 juta meter kubik per bulan.

Group Head Gas & LNG Supply PGN Muhammad Anas Pradipta mengatakan, angka tersebut naik dari proyeksi PGN sebelumnya yaitu sebesar 20 BBTUD.

"Per 13 Mei kemarin, PGN sudah melakukan penjualan LNG kepada konsumen kami di Jawa Barat. Hingga saat ini perkiraan kami, penyerapan LNG itu sudah hampir 44-45 BBTUD," kata Anas dalam acara "Forum Gas Bumi 2024 SKK Migas" di Bandung, Jawa Barat, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: ESDM: Kelanjutan Harga Gas Murah untuk Industri Masih Tunggu Jokowi

Anas mengatakan, pihaknya tidak akan melakukan impor LNG lantaran jenis gas tersebut dari domestik mencukupi selama tahun 2024.


Ia juga mengatakan, keputusan untuk melakukan impor gas bumi merupakan kewenangan pemerintah bukan PGN.

"Yang kita berjualan tahun ini, LNG-nya aku berani jamin berasal dari domestik, tidak ada yang impor," ujarnya.

Baca juga: Gara-gara Infrastruktur Pipa Belum Tersambung, Jabar Kekurangan Pasokan Gas saat Jatim Kelebihan

Lebih lanjut, Anas mengatakan, masyarakat mulai familiar dengan kehadiran LNG di mana nantinya PGN mempertimbangkan untuk membangun spot LNG mini.

Namun, hal tersebut masih melihat tantangan biaya yang cukup mahal.

"Mini LNG itu sangat menarik, tetapi secara pricing saat ini masih menjadi tantangan, karena harga dengan transportation-nya masih cukup mahal," ucap dia.

Baca juga: SKK Migas Targetkan Investasi Hulu Migas Capai Rp 261 Triliun Tahun Ini

 


Sebelumnya, Komoditas Liquified Natural Gas (LNG) dapat menjadi pertimbangan industri dan retail, apabila ada kebutuhan gas industri yang tidak terpenuhi melalui gas pipa.

Untuk itu, PT PGN Tbk meluncurkan layanan LNG sebagai layanan "beyond pipeline".

Direktur Sales dan Operasi PGN Ratih Esti Prihatini mengatakan, melalui layanan LNG, PGN juga berharap dapat senantiasa mendukung pertumbuhan industri dan retail yang mana kebutuhan gasnya cukup besar untuk operasional.

Baca juga: Permintaan Gas Naik, LNG Bakal Jadi Andalan di Era Transisi Energi

Sebagai informasi, PGN mendapatkan tambahan pasokan gas dari hasil regasifikasi LNG mulai bulan Mei 2024.

Keberminatan pasar akan LNG ini cukup baik, terbukti dengan penyerapan industri pada tahap awal sebesar 15 BBTUD dan akan terus meningkat sesuai demand yang ada.

Pasokan gas hasil regasifikasi ini dapat didistribusikan PGN kepada pelanggan eksisting maupun pelanggan baru.

Baca juga: Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 27 Juni 2024

Spend Smart
Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Tak Hanya PHK, DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Whats New
Data Bocor dan Dijual di 'Dark Web', Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Data Bocor dan Dijual di "Dark Web", Jubir Kemenhub: Itu Data Lama...

Whats New
Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Stafsus Erick Thohir: Karyawan BUMN Harus Punya Kapabilitas Digital yang Baik

Whats New
MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

MITI Berencana Bagi Dividen Rp 10,6 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang 'Triple' Defisit

Pasca-Jokowi, Indonesia di Ambang "Triple" Defisit

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Kamis 27 Juni 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Mutuagung Lestari Bukukan Pertumbuhan Laba 34,66 Persen Pada Kuartal I-2024

Whats New
Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Emiten Kebab Baba Rafi (RAFI) Tebar Dividen Rp 1 Miliar untuk Pemegang Saham

Whats New
Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Daftar Alat Bantu Kesehatan yang Dijamin BPJS, Apa Saja?

Whats New
PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi 'Online' lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

PPATK Temukan Indikasi Transaksi Judi "Online" lewat Pinjol, Bos OJK Buka Suara

Whats New
Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat 'Paylater'

Hasil Riset: 68 Persen Masyarakat Pertama Kali Akses Kredit Lewat "Paylater"

Whats New
Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Sorotan Bank Dunia Terhadap Program Makan Siang Gratis

Whats New
Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Whats New
BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

BEI Bukukan Laba Bersih Rp 578,67 Miliar pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com