Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Emas Batangan Naik Signifikan

Kompas.com - 10/04/2013, 12:11 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tren permintaan emas batangan atau gold bar antara tahun 2008 dan 2011 naik signifikan. Ini menunjukkan masyarakat sudah mulai mengerti tentang emas sebagai alternatif solusi keuangan.

Divisi Emas dan Gadai Bank Syariah Mandiri Jeffry Prayana mengatakan, potensi bisnis investasi emas ke depan semakin meningkat sehingga banyak perbankan atau lembaga keuangan yang bermain di segmen ini.

"Emas sebagai alternatif solusi keuangan makin diminati masyarakat sehingga permintaan emas di lembaga keuangan dan perbankan naik signifikan," kata Jeffry saat diskusi Untung Rugi Investasi Emas di Perbankan Syariah di Wisma Antara Jakarta, Rabu (10/4/2013).

Berdasarkan data World Gold Council dan Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia, tren permintaan emas di Indonesia secara jumlah ton naik 600 persen dari hanya 3 ton pada 2008 menjadi 22 ton pada tahun 2011.

Secara jumlah (dollar AS), nilainya meningkat 1.200 persen dari 80 juta dollar AS menjadi 1.098 dollar AS dan secara qardh beragun emas, jumlahnya naik 1.100 persen dari Rp 1 triliun menjadi Rp 12,9 triliun.

Dari sisi bisnis gadai, proyeksi bisnis gadai emas juga meningkat rata-rata 100 persen setiap dua tahun dari 2007 sebesar Rp 23 triliun menjadi Rp 306 triliun tahun 2015. "Pada tahun ini bisnis gadai emas diproyeksikan mencapai Rp 165 triliun," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap 'Cross Ownership'

OJK: Proses Merger Bank MNC dan Nobu Masih Lanjut, Saat Ini Tahap "Cross Ownership"

Whats New
Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Kondisi Perekonomian Global Membaik, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 6,25 Persen

Whats New
Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Indonesia Mampu Menghasilkan Karet Lebih Besar daripada Amerika Serikat

Whats New
Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Citi Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 665,9 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Perkebunan Karet Besar di Indonesia Banyak Dijumpai di Mana?

Whats New
Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Hampir 10 Juta Gen Z Nganggur, Menyingkap Sisi Gelap Generasi Z

Whats New
Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Ada Relaksasi Aturan Impor, Menkop Berharap Bisnis UMKM Tidak Terganggu

Whats New
Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com