BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Masih banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Balikpapan belum melirik peluang bisnis secara online. Mereka masih merasa takut, kurang familiar dengan konsep bisnis online, dan merasa aman-aman saja menerapkan cara konvensional.
Wati, pemilik kerajinan anyaman Wati Bahalap di Balikpapan, Selasa (16/4), mengatakan, ia masih takut berurusan dengan dunia internet. Apalagi melakukan transaksi via online. Ia memang memiliki akun facebook, namun juga tidak mem- posting foto produknya itu di facebook-nya.
Pada 10 April lalu, Wati mengikuti Indipreneur Fest 2013. Acara yang digelar Telkom itu diikuti sekitar 300 pelaku UMKM se-Balikpapan, dan bertujuan mengenalkan pelaku UMKM dengan bisnis online. "Namun saya masih tanya ke sana-sini. Tertarik sih iya, tapi belum berani terjun di online," katanya.
"Terjun ke bisnis online, dirasa aneh. Sebab, pembeli tidak tahu barangnya itu seperti apa, karena hanya melihat dari foto. Belum lagi urusan transaksinya. Selama ini, ia me masarkan produk dari mulut ke mulut. Pembeli yang cocok dengan produknya, akan menginformasikan ke teman-temannya, begitu seterusnya Namun ada mitra bisnis saya yang mem-posting foto produk saya di facebook-nya," ujar Wati yang sudah menjalankan usaha selama 19 tahun dan sekarang memiliki 20 karyawan ini.
Sutinah, pemilik Dua Putri , warung kaki lima yang berjualan soto ayam dan nasi pecel di Balikpapan Permai, mengaku tertarik meluaskan bisnis secara online. "Namun saya kok tidak pernah melihat soto dan pecel diiklankan via facebook atau di media online," ujar Sutinah yang sudah 10 tahun berjualan ini.
Prasabri Pesti, Deputi Eksekutif General Manager Divisi Business Service Telkom di acara Indipreneur Fest , mengatakan, dari 240 juta penduduk Indonesia tahun 2013, terdapat 72 juta orang pengguna internet. Sebanyak 38,5 juta orang Indonesia pun pengguna ponsel cerdas (smartphone). Sebanyak 50 juta orang pengguna facebook, serta 29,4 juta pengguna twitter.
Menyikapi data-data itu, pelaku UMKM tidak boleh tinggal diam. "Harus sensitif terhadap perubahan lingkungan. Pengguna internet yang besar, ini belum banyak menyentuh UMKM," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.