Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Munculnya Rupiah di Obyek Wisata Bintan

Kompas.com - 17/04/2013, 16:13 WIB

"Kami juga telah sepakat dengan pelaku usaha terutama di bidang pariwisata yang ada di Bintan, terhitung Juli tahun ini sudah menggunakan mata uang rupiah," ujar Wakil Bupati Bintan, Khazalik.

Ia mengakui, saat ini masih ada beberapa resor yang menggunakan mata uang asing sebagai alat tukar seperti di Lagoi yang berada pantai Utara dan Pantai Trikora yang berada di pesisir Timur.

Meski demikian, pihaknya membolehkan membayar dengan menggunakan mata uang rupiah di mana pun berada dan selagi masih tinggal di NKRI maka maka rupiah masih berlaku.

Penggunaan rupiah dimaksudkan untuk menghilangkan anggapan masyarakat Indonesia yang menyebut kawasan Lagoi merupakan suatu kawasan eksklusif dan hanya bisa didatangi oleh orang-orang tertentu.

"Padahal, Lagoi sangat bebas untuk segala aktifitas karena daerah itu merupakan kawasan wisata dan selalu menjual sarana yang mereka miliki," ucapnya.

"Jadi, Lagoi dan Bintan adalah kawasan yang terbuka untuk umum, sehingga siapa saja boleh masuk," sambung wakil bupati.

Secretary to Vice President Nirwana Garden Astuti Silaban, membenarkan pengunaan rupiah rupiah pada Juli 2013.

Bagi tamu-tamu resor yang menggunakan jasa pariwisata di Lagoi bisa membayar dengan tiga mata uang yakni rupiah, dollar Singapura dan dollar Amerika Serikat.

"Jadi nanti kami buat harganya dalam bentuk rupiah di posisi atas, baru dollar di bawah. Meski kurs rupiah sering berubah-ubah, namun bisa kami pahami," katanya.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com