Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Plc: Tak Ditemukan Bukti Korupsi di BRAU

Kompas.com - 23/04/2013, 11:51 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Bumi Plc menyatakan tidak menemukan black hole atau lubang hitam dalam hasil investigasi keuangan PT Berau Coal Energy. Pernyataan ini keluar sehari setelah Bumi Plc meminta otoritas bursa London menyuspensi sahamnya.

"Kami tidak menemukan lubang hitam apa pun atau masalah signifikan lainnya yang mengkhawatirkan dan kami sudah merampungkan cukup banyak pekerjaan," kata Nick Von Schirnding kemarin soal investigasi keuangan Berau.

Jika Anda masih ingat, pada 12 Apil lalu, Bumi Plc mengatakan tak bisa memverifikasi sejumlah pengeluaran Berau. Empat hari kemudian, Chief Financial Officer Bumi Plc Scott Merrillees menyampaikan ia akan mundur pada bulan Juni.

Lantas kemarin, Bumi Plc menyatakan bahwa tim manajemen sedang mengaudit penuh dan memverifikasi kontraknya. Bumi Plc memiliki 85 persen saham Berau.

Jika ditarik lebih mundur lagi ke sebulan lalu, manajemen Berau pernah mengungkapkan bahwa tak ada bukti yang cukup untuk mendukung kapitalisasi sejumlah pengeluaran yang berjumlah sekitar 56 juta dollar AS tahun lalu. Berau juga tak mampu memverifikasi penuh pembayaran lahan senilai 38 juta dollar AS.

Namun, kini Von Schirnding lebih optimistis. "Inilah yang jelas sedang kami perjelas dan selesaikan. Saya ingin keluar dari masalah ini dengan serangkaian hasil dan kebijakan dan lain-lain sehingga kita semua dapat benar-benar nyaman dan sejalan dengan praktik best corporate governance. Kami perlu bisa menyelesaikan masalah ini agar saya bisa memberi Anda keyakinan itu," paparnya.

Masih ada 10 hari lagi sampai penyelidikan atas Berau kelar. Menurut Von Schirnding, penyelidikan itu ditangani oleh manajemen internal, Ernst & Young, dan auditor Berau PriceWaterhouseCoopers. Ia menambahkan, sekitar 60 orang yang bekerja di kasus ini tidak menemukan bukti korupsi.

Deadline pisah dari Bakrie

Saham Bumi Plc terperosok 69 persen sepanjang tahun lalu di bursa London. Anjloknya saham Bumi itu terjadi di tengah investigasi terhadap "penyimpangan keuangan" di tubuh Berau dan Pt Bumi Resources Tbk (BUMI) yang dimulai pada September 2012.

Harga saham Bumi Plc pada penutupan Jumat (19/4/2013) mencapai 259,3 pence. Harga itu sudah terpangkas 5,6 persen tahun ini. Kapitalisasi pasarnya kini sebesar 625 juta poundsterling (956 juta dollar AS).

Manajemen Bumi Plc berusaha menenangkan badai dengan memisahkan diri dari BUMI dan Grup Bakrie. Kata Von Chirnding, transaksi pemisahan senilai 580 juta dollar AS ini masih dalam proses dan dijadwalkan selesai pada Juni.

Von Schirnding menjelaskan, ia bertemu perwakilan Bakrie kemarin untuk bicara lebih jauh. Sebelumnya, ia ingin jaminan bahwa Bakrie dapat membiayai transaksi itu.

"Terang saja, itu adalah isu utama dan satu hal yang selalu saya tanyakan di setiap pertemuan kami. Mereka telah menjamin bahwa uangnya akan ada. Kami akan terus menekankan hal ini berulang-ulang," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa transaksi penjualan itu "secara virtual" sudah ada.

Reaksi Rothschild

Nat Rotshchild, pemegang saham Bumi Plc yang keluar dari direksi tahun lalu, kembali medesak agar tiga orang direktur Berau mundur segera. Mereka adalah Merrillees, Chairman Samin Tan, dan Alex Ramlie.

"Dengan peran manajemen dan komisaris mereka di Berau, dan hubungan simbiosis mereka dengan Bakrie, tidaklah meyakinkan jika mereka dinyatakan sebagai korban kecelakan ini seperti halnya pemegang saham minoritas sesungguhnya. Mereka bertiga ini benar-benar berkonflik kepentingan," ujarnya dalam email yang dikirim kemarin (22/4/2013).

Dalam wawancara telepon dengan Bloomberg, Rothschild menyatakan, ia sudah meminta Bumi mengadakan rapat direksi sejak Desember 2011 untuk mengambil langkah atas Berau. Namun, kata Rorthschild, tanggapan atas kritik itu lamban dan lama. (Rika Theo/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com