Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepatu dari Kain Sutra

Kompas.com - 27/04/2013, 02:53 WIB

Berbeda dengan Diandra, ketiga sahabatnya memilih pindah ke Jakarta setelah lulus sarjana dari Jurusan Teknik Elektro Unhas tahun lalu. Nadia mengambil pascasarjana di School of Business and Management Institut Teknologi Bandung (SBM-ITB), sedangkan Putri melanjutkan studi Teknik Elektro di Universitas Indonesia. Adapun Erny bekerja di salah satu perusahaan operator seluler.

Bagi Diandra, kondisi itu dianggap menguntungkan karena ketiga sahabatnya itu lebih mudah mengontrol pembuatan sepatu di Bandung. ”Aku bertugas memilih bahan baku sutra dan mengirimkannya ke perajin sepatu,” ujarnya.

Demi menjaga eksklusivitas produk, sepatu Ewako hanya dibuat satu pasang untuk setiap ukuran mulai dari 36 sampai 40. Sebuah model baru akan direproduksi apabila banyak peminatnya.

Sepatu tanpa hak dijual Rp 225.000 per pasang, sedangkan untuk sepatu jenis wedges Rp 245.000. Harga itu belum termasuk ongkos kirim karena sepatu Ewako hanya dapat dibeli melalui internet. Calon pembeli dapat melihat berbagai produk sepatu di situs Ewako dan sejumlah jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram.

Katalog sepatu Ewako tersaji secara lengkap di Instagram yang memang didesain khusus untuk menampilkan foto-foto sang pemilik akun. Sejumlah artis, seperti Dea Ananda dan Risty Tagor, pun turut memajang foto mereka mengenakan sepatu Ewako di akun Instagram. Adapun mekanisme transaksi produk dapat dilihat di situs Ewako.

Selain melalui jejaring sosial, pemasaran sepatu Ewako juga dilakukan lewat sejumlah pameran. Pada tahun 2011, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulsel mengundang Ewako ikut dalam ajang pameran Femme.

Sepatu Ewako kembali terpilih mengikuti pameran seni dan kerajinan khusus perempuan itu yang berlangsung 3-7 April 2013 di Makassar. Selama pameran, sedikitnya 15 pasang sepatu terjual. ”Ternyata antusiasme orang Makassar cukup tinggi. Semoga mereka ikut memasarkannya dari mulut ke mulut,” kata Diandra.

Teknik pemasaran itu rupanya efektif menjaring pembeli. Pelanggan sepatu Ewako kini tak hanya terpusat di Pulau Jawa, tetapi tersebar dari Medan, Balikpapan, hingga Jayapura. Rata-rata 50 pasang hingga 60 pasang sepatu terjual dalam sebulan.

Menurut Diandra, pihaknya berencana membuka gerai seperti toko sepatu pada umumnya. Namun, salah satu kendala terbesar untuk mewujudkan hal itu adalah minimnya perajin sepatu di Makassar. Itu sebabnya, dalam waktu dekat, Ewako berencana memberi kesempatan kepada beberapa pembuat sepatu di Makassar untuk menimba ilmu di Jakarta atau Bandung.

”Kami ingin jika suatu saat buka toko, produksi sepatu sudah dilakukan di Makassar. Selain lebih menjamin stok sepatu, biaya operasional pun bisa lebih murah,” ungkap Diandra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com