Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grup Besar Tetap Kuasai Jaringan TV Digital

Kompas.com - 29/04/2013, 10:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah mengumumkan hasil seleksi penyelenggaraan penyiaran multipleksing digital untuk zona 1 yaitu Aceh dan Sumatera Utara dan zona 14 meliputi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Pemenang pada zona 1 adalah RCTI, ANTV, Trans 7, Metro TV dan Indosiar. Sedangkan pemenang untuk zona 14 adalah Trans 7, Global TV, tvOne, Metro TV, dan SCTV. Kementerian Komunikasi dan Informatika akan menetapkan 10 pemenang di dua zona tersebut pada 3 Mei nanti.

Para pemenang menyambut baik hasil tender TV digital itu. Sejumlah pengelola TV menyatakan siap untuk berinvestasi di zona yang telah mereka peroleh.

Neil Tobing, Sekretaris Perusahaan PT Visi Media Asia Tbk (Viva Media), induk usaha ANTV dan tvOne, mengemukakan bahwa investasi di zona 1 dan zona 14 jauh lebih mahal dibandingkan dengan investasi di zona sebelumnya yang mayoritas berada di pulau Jawa.

"Investasi untuk TV digital di pulau Jawa itu kira-kira sebesar Rp 50 miliar. Sedangkan untuk di dua zona ini bisa berlipat-lipat, mungkin tiga kali lipatnya," kata dia kepada KONTAN, Minggu (28/4/2013).

Neil berpendapat, pada dua zona itu, manajemen Viva Media harus membangun infrastruktur dari awal, tidak bisa memanfaatkan infrastruktur  yang sudah ada. Sedangkan di Jawa, Viva Media bisa memanfaatkan infrastruktur yang sudah ada.

Dia berujar, di pulau Jawa, anak usaha Grup Bakrie ini memiliki infrastruktur pemancar yang tersebar di 11 kota. Meski demikian, kota layanan di Jawa mencapai 32 kota dan pengelola Viva Media setidaknya harus menyediakan pemancar yang berjumlah setengah dari jumlah kota layanan tersebut.

"Kalau di kedua zona itu (zona 1 dan zona 14), kira-kira ada 25 kota layanan dan kami baru punya infrastruktur di tiga kota layanan. Jadi, kami harus membuat jaringan baru," ungkap Neil.

Namun, sesuai dengan proposal Viva Media yang mereka sampaikan untuk seleksi TV Digital di kedua zona tersebut, manajemen Viva Media berkomitmen untuk mengimplementasikannya. Terkait dengan jumlah set-top box yang  menjadi komitmennya, Viva Media menyiapkan 1.200 unit set-top box dengan rincian masing-masing zona didukung  600 unit set-top box. Set-top box disebut juga sebagai dekoder, sebuah alat yang berisi perangkat yang berguna untuk mengatur saluran televisi yang akan diterima, kemudian dipilih sesuai kebutuhan.

Selain di zona 1 dan zona 14, Grup Viva Media berhasil memenangi tender TV digital di zona 4 (DKI Jakarta dan Banten) lewat tvOne, zona 5 (Jawa Barat) lewat ANTV Bandung, zona 6 (Jawa Tengah dan Yogyakarta) lewat tvOne serta zona 7 (Jawa Timur) lewat ANTV.

Berbeda dengan Neil, Sekretaris Perusahaan PT Surya Cipta Media Tbk (SCMA), pengelola stasiun televisi SCTV, Hardijanto Saroso berujar, investasi yang akan digelontorkan SCMA di zona 14 justru lebih murah. "Seharusnya lebih murah, karena jumlah penduduknya sedikit. Jumlah kota layanan yang tidak terlalu luas juga turut menekan biaya-biaya," ungkap dia, kemarin.

Namun manajemen SCMA tidak bisa memberikan informasi secara rinci berapa nilai investasi yang dibutuhkan untuk migrasi ke TV digital di wilayah Kalimantan. Yang jelas, kata Hardijanto, jumlahnya kurang dari Rp 50 miliar.

Setelah pemerintah resmi menetapkan SCTV sebagai pemenang di zona 14, pengelola SCTV bertekad segera membangun infrastruktur TV digital. "Jika sudah ada payung hukumnya, kami langsung bergerak. Di wilayah Kalimantan itu ada 15 kota layanan, kami berkomitmen untuk membangun 13 pemancar yang tersebar di 15 kota layanan tersebut," kata dia.

Sebagai informasi, SCTV telah menghabiskan dana investasi Rp 50 miliar untuk membangun infraastruktur TV digital di zona 4 yang meliputi DKI Jakarta dan Banten, zona 7 (Jawa Timur) serta zona 14 (Kepulauan Riau). (Merlinda Riska/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Injourney Catat Laba Rp 1,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Whats New
Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Sepanjang 2023, Nilai Ekspor Tuna RI Mencapai Rp 15,2 Triliun

Whats New
BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

BCA Mobile Sempat Alami Gangguan, Manajemen: Saat Ini Telah Kembali Normal

Whats New
Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Whats New
Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Pegadaian untuk S1, Ini Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com