Sementara itu, laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) Bank CIMB Niaga pada triwulan pertama 2013 sebesar Rp 1,05 triliun, meningkat sekitar 12 persen periode sama 2012 sebesar Rp 937 miliar. Peningkatan itu ditunjang meningkatnya pendapatan operasional dan menurunnya beban provisi, seiring pertumbuhan total kredit dan membaiknya kualitas aset.
CIMB Niaga tetap mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima, dengan total aset Rp 217,46 triliun per 31 Maret 2013, tumbuh 26 persen dibandingkan triwulan pertama 2012 sebesar Rp 172,68 triliun.
Sementara Bank Muamalat tahun ini bersiap untuk masuk dalam kategori bank buku III, dengan modal inti minimal Rp 5 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Bank Muamalat berencana untuk segera menambah modal.
”Tahun ini, kami akan berencana menambah modal dengan menempuh mekanisme right issue dan secondary public offering,” ujar Direktur Keuangan dan Operasional PT Bank Muamalat Indonesia Tbk, Hendiarto, saat konferensi pers di Jakarta, Senin (29/4). Right issue adalah mekanisme penawaran saham terbatas, sedangkan secondary public offering adalah penjualan saham (divestasi) lanjutan milik pemegang saham mayoritas atau pendiri perusahaan kepada publik.
Dengan posisi modal mencapai Rp 3,73 triliun, Bank Muamalat sekarang masih berada dalam kategori bank buku II. Hendiarto mengatakan, saat ini pihaknya masih terus menghitung-hitung tambahan modal yang diperlukan.(BEN/ARN/EGI)