Sebaliknya, PMI Jepang menguat tipis menjadi 51,1. Angka itu merupakan salah satu bukti bahwa kebijakan ekonomi Perdana Menteri Shinzo Abe yang agresif mulai membuahkan hasil. PMI di Korea Selatan juga membaik seiring dengan permintaan domestik yang meningkat.
”Angka PMI China turun tipis pada April lalu, mengindikasikan fundamental ekonomi belum terlalu solid. Bisa saja terjadi pelemahan pertumbuhan. Berbagai upaya harus dilakukan untuk menstabilkan konsumsi domestik,” ujar Zhang Liqun, seorang analis.
Mengingat perekonomian yang tidak kunjung membaik, Bank Sentral Eropa (ECB) memangkas tingkat suku bunga sebesar 0,25 persen sehingga mencapai rekor terendah sebesar 0,5 persen. Ini merupakan pemangkasan pertama sejak 10 bulan lalu. Gubernur ECB Mario Draghi memperkirakan perekonomian zona euro akan mulai bertumbuh tahun depan.
Adapun Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy menyerukan agar pemerintahan di Eropa segera mengambil langkah yang diperlukan untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja karena banyak negara yang sudah terlalu berat menanggung pengetatan anggaran.
”Mengambil langkah ini lebih penting ketimbang langkah lain,” ujarnya di Portugal kemarin.(AP/AFP/Reuters/joe)