Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/05/2013, 16:46 WIB
EditorErlangga Djumena

KOMPAS.com - Belum usai persoalan Siprus merongrong pergerakan mata uang euro, kini valuta tunggal negara-negara Eropa itu kembali berpotensi tertekan oleh problema negara Eurozone lainnya. Portugal memang bukan korban baru. Namun tampaknya negara beribukota di Lisbon itu tak kuasa menahan beratnya beban permasalahan negerinya hingga lagi-lagi menjadi fokus perhatian pelaku pasar sedunia.

Padahal, pasca Yunani dan Irlandia terhantam persoalan sovereign debt beberapa tahun silam, negara berlokasi di Eropa bagian barat itu juga mengajukan dana bantuan demi selamatkan negaranya dari belitan utang. Dan akhirnya, Portugal pun menduduki posisi ketiga dalam catatan negara Zona Euro yang bermasalah.

Negara yang berbatasan dengan Spanyol di sebelah utara dan timur, Samudra Atlantik di sebelah barat itu muncul ke permukaan dan mencemaskan blok Euro maupun pasar global merespon kecamuk masalah dalam negeri Portugal. Khususnya terkait pergulatan panjang pasca pemberian bantuan dana talangan dari lembaga internasional di tahun 2011 lalu.

Portugal dan Eurozone

Sebagai salah satu pendiri Zona Euro, Portugal memiliki beban moral tambahan apabila euro terus-menerus berada di bawah tekanan persoalan kawasan. Terlebih karena mata uang kumpulan 17 negara Eropa itu termasuk ke dalam golongan aset berisiko. Hingga mau tak mau, kondisi internal yang terjadi di masing-masing anggota EZ bakal memberikan ekstra pengaruh buat fluktuasi pergerakan EUR.

Sebagai negara berkekuatan dunia ekonomi, politik, dan militer ternyata tak lantas membuat Portugal menjadi kebal terhadap persoalan krisis utang Eropa. Bahkan, imbas negatifnya sudah dirasakan oleh hampir semua penduduk Portugis. Termasuk ancaman pemotongan bonus maupun pemasukan lainnya bagi pegawai pemerintahan serta pensiunan. Kecemasan warga Portugal itu diestimasi bakal sampai hingga di delapan belas distrik wilayah kekuasaannya.

Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin, akan ada perdebatan panjang di dalam negara yang berbentuk republik itu menghadapi dua pilihan yang sama beratnya. Di satu sisi, demi pemenuhan persyaratan dana talangan dari lembaga internasional, pemerintah Portugal ibarat harus mengorbankan warganya karena rakyat akan menderita sebagai akibat program penghematan besar-besaran. Sedangkan di sisi lain, apabila negara lebih memihak pada warga, maka Lisbon terancam masalah yang diprediksi akan jauh lebih membahayakan negara anggota PBB itu.

Sebenarnya, menghadapi permasalahan negaranya, Portugal tidaklah sendiri, keanggotaannya dalam Eurozone berikut organisasi internasional lainnya (NATO, OECD, dan CPLP) memunculkan tambahan dukungan buat negara Presiden Anibal Antonio Cavaco Silva itu. Kendati demikian, bersamaan dengan kian kompleksnya persoalan krisis sovereign debt yang melanda Eropa, kewaspadaan pun harus menjadi perhatian utama pasar. Apalagi ancaman gagalnya pemenuhan deadline yang membayangi Portugal akan mengangkat kembali hangatnya isu klasik soal problema Benua Biru dan membahayakan pasar finansial dunia.

Problematika Portugal

Menelusuri kompleksnya masalah yang mendera Portugal, akan diperoleh fakta bahwa sumber permasalahan Lisbon tak lain karena belitan utang negara merespon ketidakmampuan pemenuhan kewajiban atas surat utang Portugis (nama lain Portugal). Parahnya, persoalan tak hanya membelenggu perekonomian negara yang memiliki daerah di Madeira, Azores, dan Kepulauan Selvagens saja. Problema negeri PM Pedro Passos Coelho malahan menjalar ke bidang-bidang lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Menteri KKP Bantah Soal Dugaan Adanya Kepentingan Singapura di Balik Kebijakan Ekspor Pasir Laut

Menteri KKP Bantah Soal Dugaan Adanya Kepentingan Singapura di Balik Kebijakan Ekspor Pasir Laut

Whats New
Harga Pertamax Cs Turun, Simak Rinciannya

Harga Pertamax Cs Turun, Simak Rinciannya

Whats New
Singapura Paling Diuntungkan dengan Ekspor Pasir Laut RI

Singapura Paling Diuntungkan dengan Ekspor Pasir Laut RI

Whats New
Jokowi Izinkan Ekspor Pasir Laut, KKP: Akan Ada Harga Pokok Penjualan

Jokowi Izinkan Ekspor Pasir Laut, KKP: Akan Ada Harga Pokok Penjualan

Whats New
Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Hari Ini, Pertamina Turunkan Harga Pertamax hingga Pertamina Dex

Whats New
[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

[POPULER MONEY] Viral Warga Berebut Daging di Tumpukan Sampah TPA | Jadwal KRL Jabodetabek Mulai 1 Juni 2023

Whats New
Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Whats New
Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Menteri KKP Blak-blakan Alasan Ekspor Pasir Laut Diizinkan

Whats New
Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Cara Daftar Haji Reguler 2023 serta Syarat dan Setoran Awalnya

Whats New
PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

PMO Prakerja: 24 Persen Peserta Langsung Dapat Kerja Usai Pelatihan

Whats New
Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Saat Elon Musk Kunjungi China untuk Pertama Kali dalam Tiga Tahun Terakhir...

Whats New
Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Papua Punya Potensi Besar Energi Terbarukan Capai 381 GW

Whats New
Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Jadwal Terbaru KRL Yogyakarta-Solo per 1 Juni 2023

Whats New
Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Bank Muamalat Hadirkan Kartu Shar-E Debit Muamalat Untuk Permudah Transaksi Jamaah Haji

Whats New
Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai di ATM BCA dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+