Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jeritan Bayi dari Belakang Gardu Listrik

Kompas.com - 14/05/2013, 03:44 WIB

Samar-samar terdengar isak tangis bayi di belakang gardu listrik di Kampung Bacang, RT 007 RW 012, Jatirahayu, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu (12/5) pukul 22.00.

Isak tangis itu terdengar seorang warga, David (26), yang hendak tidur di rumah. Suara itu membuatnya penasaran. Ia pun bangun dan mencari sumber suara yang ternyata berasal dari belakang gardu listrik.

David pun terkejut sebab suara tersebut berasal dari bayi mungil yang memakai sweater hijau, dalam kondisi basah. Ia pun segera memberi tahu keluarga dan tetangga.

Warga pun berdatangan. Mereka sepakat, bayi dirawat sementara oleh keluarga David, dan segera menghubungi polisi.

Di rumah David, pakaian bayi itu diganti. Bayi pun diberi popok dan susu. ”Bayi itu seperti kelaparan. Dua botol susu habis,” kata David kepada penyidik yang datang mengecek lokasi.

Berdasarkan pemeriksaan fisik, kata Kepala Kepolisian Sektor Pondok Gede Komisaris Dedy Tabrani, bayi laki-laki itu berusia sekitar 3 bulan, berfisik sehat, dan tidak cacat.

Petugas selanjutnya memulai penyelidikan untuk mencari orangtua bayi itu. ”Kami akan berusaha agar kasus ini terungkap,” kata Dedy.

Kasus serupa

Kasus pembuangan bayi ini merupakan kasus kedelapan di Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, sejak 1 Januari 2013.

Tiga kasus adalah penemuan bayi hidup, usianya 7 hari sampai 90 hari. Lima kasus lainnya, penemuan jasad bayi berusia kurang dari 7 hari.

Penemuan bayi hidup lainnya terjadi di Kampung Pulo Pisang, RT 010 RW 003, Karanganyar, Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Kamis (18/4). Bayi berusia 14 hari dan ditemukan dalam kardus di tepi sawah.

Penemuan bayi hidup lain adalah bayi perempuan, berusia 7 hari, yang masih bertali pusar di lahan samping rumah warga, Cucun Sunaria (48), di Kampung Rawamaju, RT 003 RW 013, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin, (25/2).

Belum terungkap

Yang memprihatinkan, belum satu pun kasus pembuangan bayi ini berhasil diungkap polisi.

Ada dugaan jasad bayi yang dibuang itu merupakan hasil aborsi atau dibunuh. Sementara itu, bayi hidup dibuang diduga akibat orangtuanya tertekan atau tidak mampu merawatnya.

”Kasus pembuangan bayi tak mendapat perhatian serius,” kata Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait. ”Padahal, pembuangan bayi adalah kejahatan kemanusiaan. Juga pertanda masyarakat sakit secara sosial,” tutur Arist.

Tahun 2012, setidaknya ada 71 kasus temuan bayi di Jabodetabek. Sebanyak 39 kasus merupakan penemuan bayi hidup. Adapun sebanyak 32 kasus sisanya merupakan penemuan jasad bayi di tempat sampah, saluran air, sungai, atau semak-semak.(Ambrosius Harto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com