Jakarta, Kompas -
Direktur Investasi dan Manajemen Risiko PT Pertamina M Afdal Bahaudin, Rabu (15/5), di Jakarta, mengatakan, jangka waktu kupon obligasi itu 10 tahun dan 30 tahun.
Komisaris Utama PT Pertamina Sugiharto mengungkapkan, penerbitan obligasi itu bagian dari strategi perseroan tersebut untuk mengembangkan lapangan minyak dan gas bumi dengan cara non-organik melalui penggabungan dan akuisisi sejumlah blok minyak dan gas bumi.
Obligasi itu diterbitkan dalam dua seri. Obligasi senilai 1,625 miliar dollar AS dengan kupon obligasi 4,3 persen dan jatuh tempo pada 20 Mei 2023 dengan imbal hasil investasi 4,3 persen per tahun. Kupon obligasi 5,625 persen dengan jatuh tempo 20 Mei 2042, imbal hasil investasi 5,625 persen per tahun.
Penawaran obligasi itu mendapat respons positif dari kalangan investor global dengan pemesanan obligasi PT Pertamina mencapai 14,4 miliar dollar AS dari 667 investor atau setara dengan 4,4 kali dari nilai obligasi yang diterbitkan.
”Dengan transaksi ini, PT Pertamina menuntaskan penawaran obligasi global terbesar oleh perusahaan Indonesia dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun,” kata Direktur Keuangan PT Pertamina Andri Hidayat.