Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Naik, Angka Kemiskinan Melonjak

Kompas.com - 23/05/2013, 08:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah menargetkan angka kemiskinan pada tahun 2013 bisa berada di antara  11,85 persen dan 12,10 persen. Perkiraan itu berdasarkan asumsi harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jadi naik Rp 2.000 per liter untuk jenis premium, dan Rp 1.000 per liter untuk jenis solar.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, pihaknya memang merevisi target kemiskinan dari yang sebelumnya telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2013 sebesar 9,5 persen-10,5 persen. "Pemerintah yakin target ini bisa tercapai," ujar Armida.

Ia menjelaskan, kenaikan harga BBM bersubsidi memang akan berdampak terhadap daya beli masyarakat. Daya beli akan terpukul akibat kenaikan sejumlah harga yang dipicu oleh meningkatnya biaya transportasi.

Meskipun demikian, Ia optimistis kenaikan harga tersebut tidak akan berdampak terlalu lama dalam jangka panjang. Sebab, kenaikan harga BBM bersubsidi yuang dilakukan pemerintah akan dibarengi dengan penguatan anggaran pada sejumlah Program Percepatan dan Perluasan Perlindungan Sosial (P4S).

Menurutnya, untuk memperkuat program tersebut, pemerintah akan menganggarkan dana tambahan hingga Rp 30,1 triliun. Dengan rincian, program bantuan raskin sebesar Rp 4,3 triliun, Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 0,7 triliun, program bantuan beasiswa bagi siswa miskin sebesar Rp 7,5 triliun, program bantuan langsung sementara masyarakat sebesar Rp 11,6 triliun, dan untuk program pembangunan infrastruktur dasar sebesar Rp 6 triliun.

Program-program tersebut sebelumnya sudah dimasukkan dalam APBN 2013 dan sudah berjalan, tetapi kini diperkuat. Dengan begitu, untuk bisa merealisasikan program tersebut, pemerintah mengajukan rancangan APBN Perubahan 2013 dengan total anggaran untuk program P4S dalam RAPBN-P mencapai Rp 66,6 triliun.

Terkait hal tersebut, anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan, Nusyirwan Sudjono, menilai pemerintah belum optimal dalam menyiapkan program bantuan bagi masyarakat. Menurutnya, program-program yang disiapkan belum terlihat mampu menanggulangi kemiskinan dan kesulitan masyarakat yang diakibatkan kenaikan harga BBM bersubsidi. "Oleh karena itu, kami dari PDI Perjuangan memberikan rekomendasi program kepada pemerintah supaya bisa membuat masyarakat lebih produktif," ujarnya. (Asep Munazat Zatnika/Kontan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

    Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

    Whats New
    Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

    Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

    Whats New
    Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

    Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

    Earn Smart
    KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

    Whats New
    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

    Whats New
    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

    Whats New
    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

    Whats New
    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

    Whats New
    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

    Whats New
    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

    Whats New
    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

    Whats New
    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

    BrandzView
    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

    Whats New
    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

    Whats New
    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

    Work Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com