Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Perdagangan: Harga Daging Sapi Harus Rp 75.000

Kompas.com - 23/05/2013, 16:19 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan dirinya telah berkomitmen untuk menurunkan dan menstabilkan harga daging sapi yang saat ini menyentuh angka Rp 95.000. Menurutnya, harga daging sapi idealnya berada di kisaran Rp 75.000 - Rp 76.000. Dan, harga tersebut harus terealisasi sebelum bulan Ramadan tahun ini tiba.

"Mungkin yang perlu diperhatikan adalah harga daging sapi yang masih Rp 95.000 per kilo. Saya sudah berkomitmen untuk menurunkan harga sebelum bulan Ramadan. Amanah dari presiden harga daging sapi harus sama seperti tahun lalu yang rata-rata hanya Rp 75.000," papar Gita saat ditemui seusai inspeksi harga di Pasar Kosambi Kota Bandung, Kamis (23/5/2013).

Untuk dapat menstabilkan harga daging sapi di pasaran, kata Gita menambahkan, pemerintah mau tidak mau harus meningkatkan pasokan.

"Memang kalau pasoknya kurang dari dalam negeri harus didatangkan dari tempat lain (impor, red)," ucap Gita.

Dia menambahkan, pada dasarnya yang menjadi prioritas pedagang bukan hanya daging sapi yang sudah dipotong saja. Banyak pedagang yang membutuhkan pasokan daging sapi bakalan (sapi hidup).

Pria yang dikabarkan akan mencalonkan diri sebagai presiden RI 2014 mendatang ini mengaku optimistis harga daging sapi bisa stabil seperti yang diharapkannya.

"Kalau kita bisa bekerja sama dengan Menteri Pertanian maka harga (daging sapi) dalam waktu dekat bisa turun dan memenuhi target, agar stabilitas harga daging sapi bisa tercapai sebelum bulan Ramadan. Pedagang pasti senang kalau harga bisa turun ke angka 75-76 ribu," katanya.

Gita pun mengungkapkan, pada saat inspeksi di Pasar Kosambi Kota Bandung, dirinya menerima banyak keluhan dari pedagang daging karena melonjaknya harga.

"Pedagang banyak yang mengeluh penjualannya turun sampai 50 persen karena kenaikan itu. Pedagang yang biasanya jualan satu ekor, karena harganya naik jadi hanya menjual setengah ekor," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com