Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor RI ke Uni Eropa Terus Tertekan

Kompas.com - 07/06/2013, 03:10 WIB

Jakarta, Kompas - Produk ekspor Indonesia ke pasar Uni Eropa terus mendapat tekanan. Setelah penetapan bea masuk antidumping sementara untuk bahan bakar nabati Indonesia, perusahaan cokelat ternama, Ferrero, asal Italia juga melontarkan kampanye buruk terhadap produk sawit Indonesia.

Pada saat bersamaan, permasalahan tuduhan dumping yang dilontarkan Uni Eropa terhadap produk lemak alkohol Indonesia memasuki babak penting. Saat ini Indonesia sudah menyampaikan masalah ini ke lembaga penyelesaian sengketa (Dispute Settlement Panel) di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, Kamis (6/6), di Jakarta, berbagai kasus itu tidak berhubungan, tetapi merupakan bentuk tekanan terhadap produk ekspor Indonesia.

Untuk pengenaan bea masuk impor produk bahan bakar hayati asal Indonesia ke Uni Eropa, saat ini perusahaan yang dikenai bea masuk mengajukan keberatan ke Uni Eropa. Pemerintah akan memberikan dukungan penuh.

Terkait dengan tuduhan dumping yang dilontarkan Uni Eropa terhadap produk lemak alkohol Indonesia, kini memasuki babak penting. ”Sebab, Indonesia sudah menyampaikan permohonan pembentukan Dispute Settlement Panel,” ujarnya.

Pengajuan ini merespons penetapan definitif bea antidumping oleh Uni Eropa setelah konsultasi yang dilakukan tak menghasilkan kesepakatan. Indonesia beranggapan dalam penilaian yang dilakukan Uni Eropa terhadap kasus ini telah terdapat beberapa pelanggaran terhadap kesepakatan dan ketentuan WTO.

Indonesia tengah menyiapkan berbagai hal terkait dengan proses penyelesaian sengketa berikutnya. ”Diperkirakan akhir Juni 2013 panel DS sudah akan terbentuk. Saat ini Uni Eropa tercatat sebagai negara kedua pelanggar Perjanjian Antidumping WTO setelah Amerika Serikat,” ucapnya.

Paling tidak dalam beberapa waktu terakhir Uni Eropa kalah dalam perundingan antidumping sebanyak lima kasus yang kemudian membuat Uni Eropa harus mengubah kebijakan antidumpingnya.

Terkait dengan Ferrero, Bayu mengatakan, Pemerintah Indonesia sangat memperhatikan usulan dari beberapa pemangku kepentingan untuk juga menerapkan hambatan impor hingga pembatasan peredaran produk Ferrero di Indonesia.

Pemerintah juga telah menerima masukan adanya rencana beberapa pihak untuk mengampanyekan boikot konsumsi produk Ferrero. ”Total nilai produk Ferrero yang dipasarkan di Indonesia diperkirakan 100 juta dollar AS,” ujarnya. (MAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com