Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serobot Lahan Sendiri, PT KAI Digugat Rp 3 Miliar

Kompas.com - 07/06/2013, 12:08 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop VIII digugat Rp 3 milliar oleh warga Surabaya, The Wie Liang alias Willianto.

Perusahaan negara operator moda transportasi ini dituding menyerobot lahan yang sudah disewakan sebelum masa sewanya berakhir. Willianto adalah ahli waris dari Mentodjo Tebiantoro, selaku penyewa sah lahan dan bangunan milik PT KAI D di Jalan Bubutan 143 C, Surabaya, seluas 160 meter persegi sejak 1964.

Sewa lahan terus berlanjut hingga berakhir pada Desember tahun lalu. "Tapi tiba-tiba sebelum Desember 2012, dilimpahkan kepada pihak lain yang katanya pemenang tender sewa lahan yang baru, tanpa memberi klien kami ganti rugi," kata kuasa hukum Willianto, Steven Halim, Jumat (7/6/2013).

Seharusnya jika terjadi pengalihan hak sewa, bangunan yang ada harus diganti rugi sebagai kompensasi kepada pihak penyewa sebelumnya. "Karena itu, saya menggugat PT KAI Daop VIII sebagai ganti rugi material dan immaterial senilai Rp 3 miliar," jelasnya.

Gugatan perdata kepada PT KAI sudah diluncurkannya sejak Januari lalu dengan nomor gugatan 75/PDT.G./2013/PN Surabaya. Willianto juga melaporkan pengontrak baru, Yuwono Luis, ke Polda Jatim atas dugaan penipuan atau penyerobotan bangunan toko, Pasal 378 dan atau 385 KUHP.LPB/591/VI/2013/UM/JTM, tertanggal 4 Juni.

Yuwono adalah penyewa bangunan di PT KAI tersebut dari Willianto sejak 2005 hingga 2003 dengan nilai kontrak per tahun senilai Rp 6,25 juta per tahun. "Saat kontrak habis, terlapor tidak mau mengembalikan bangunan seperti semula dengan alasan karena PT KAI sudah ada pemenang lelang baru. Seharusnya penyewa itu tetap menyerahkan bangunan ke klien saya," tegasnya.

Atas kasus ini, kata Steven, pihaknya juga mengaku sudah berkirim surat kepada Menteri BUMN Dahlan Iskan. Dia melaporkan bahwa ada warga Surabaya yang menjadi korban kebijakan perusahaan negara sehingga harus menanggung rugi finansial sebesar Rp 3 milliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com