JAKARTA, KOMPAS.com — Pemprov DKI Jakarta bertekad untuk terus mengejar pengembang yang berutang fasilitas sosial fasilitas umum (fasos fasum) kepada para developer atau pengembang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, DKI mengutamakan pengembang untuk membangun rumah susun (rusun) bagi masyarakat kurang mampu.
"Karena kita kekurangan rumah untuk rakyat yang kurang mampu, dan sekarang lagi ditagih ke pengembang," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Selanjutnya, DKI akan menagih pengembang, yaitu Agung Sedayu dan Agung Podomoro Group, untuk membangun Rusun Daan Mogot. Setelah Rusun Daan Mogot, pengembang tersebut juga diharuskan menambah delapan hingga sepuluh blok Rusun Muara Baru.
"Penambahan delapan blok itu dari 2,2 hektar lahan yang rencananya akan kita beli. Kita mau kembangin ke sana terus," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, Pemprov DKI akan terus mengejar pengembang untuk menagih pembangunan rusun. Berdasarkan aturan, pengembang diwajibkan untuk menyerahkan fasos fasum untuk pemerintah. Pasalnya, setelah dihitung-hitung, pihak pengembang masih berutang banyak kepada DKI, yakni sebanyak 680 blok rusun.
Menurut Jokowi, rusun-rusun tersebut harus segera dibangun agar lebih mudah dalam merelokasi warga-warga yang terkena dampak relokasi normalisasi sungai dan waduk di Jakarta. Dengan adanya fasilitas rusun tersebut, Pemprov DKI pun meminta warga relokasi untuk tidak lagi meminta uang kerahiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.